Analisis Daya Dukung DAS Berdasarkan Jejak Air Untuk Pengelolaan DAS Krueng Aceh
View/ Open
Date
2018Author
Satriyo, Purwana
Pawitan, Hidayat
Purwanto, M. Yanuar J.
Hidayat, Yayat
Metadata
Show full item recordAbstract
Air yang terkandung dalam daerah aliran sungai (DAS) Krueng Aceh
merupakan sumber alam terpenting bagi kehidupan mahkluk hidup, tetapi
ketersediaannya tidak selalu sejalan dengan kebutuhannya. Seiring dengan jumlah
penduduk yang makin bertambah setiap tahunnya. Dampak ini akan berpengaruh
pada aktifitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air berdasarkan jejak air,
sehingga kondisi DAS dapat diketahui supplay-demand. Jejak air DAS dapat
menjelaskan jumlah total volume air untuk menghasilkan barang atau jasa guna
memenuhi konsumsi seseorang atau kelompok orang.
DAS Krueng Aceh memiliki luas sebesar 174 785.79 Ha atau 1 747.86 km2.
Secara geografis, DAS Krueng Aceh terletak di antara 5˚03’ 41”– 5˚38’ 10”
Lintang Utara dan 95˚11’ 41”–95˚49’46” Bujur Timur. Curah hujan wilayah DAS
Krueng Aceh sebesar 1 715 mm/tahun. Secara administrasi, DAS Krueng Aceh
berada di wilayah pusat ibu kota Provinsi Aceh yaitu Kota Banda Aceh dan
wilayah Kabupaten Aceh Besar.
Jejak air di hitung berdasarkan jumlah penduduk dan pola konsumsi
penduduk desa dan penduduk kota dalam DAS Kreung Aceh. Pola konsumsi pada
penelitian ini adalah komoditas yang dominan dikonsumsi masyararakat DAS
Krueng Aceh. Ketersediaan air di hitung menggunakan metode Mock. Daya
dukung DAS dapat di ketahui dari neraca air yang dihasilkan dari jejak air dan
ketersediaan air, sehingga dalam pengelolaan DAS Krueng Aceh dilakukan empat
skenario yaitu: skenario I: Bussiness as Usual (BaU), skenario II: penerapan pola
pertanian hemat air dengan cara padi konvesional menjadi budidaya System of
Rice Intensification (SRI), skenario III: menerapkan diversifikasi pangan untuk
pengurangan pola konsumsi, dan skenario IV: implementasi kebijakan
pengelolaan sumber daya air wilayah sungai Krueng Aceh dengan pembangunan
waduk. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) menganalisis ketersediaan
air di DAS Kreung Aceh, 2) menganalisis jejak air di DAS Krueng Aceh, dan 3)
menganalisis alokasi air optimum berdasarkan jejak air untuk pengelolaan DAS
Krueng Aceh sesuai dengan daya dukungnya. Penelitian ini dilaksanakan sejak
dari tahun 2016.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata perkapita jejak air masyarakat
di pedesaan sebesar 608.27 m3/tahun, lebih rendah dibandingkan dengan jejak air
perkapita perkotaan sebesar 740.77 m3/tahun. Jejak air rata-rata perkapita
masyarakat DAS Krueng Aceh berada di bawah rata-rata jejak air secara global 1
240 m3/kapita/tahun. Jejak air yang dikonsumsi masyarakat DAS Krueng Aceh
untuk aktifitas sehari-hari sebesar 378 906 655.05 m3/tahun. Potensi ketersediaan
air dengan kemungkinan terpenuhi 80% dari data series 21 tahun (1995-2015) di
DAS Krueng Aceh tertinggi pada bulan November sebesar 120 151 120.44 m3.
Ketersediaan air pada bulan Januari sebesar 55 458 043.58 m3, bulan Februari
turun 43.12% yaitu sebesar 31 547 140.38 m3 sampai bulan Juli sebesar 9 533
945.38 m3. Pada bulan Agustus debit air meningkat sebesar 11 991 471.76 m3
sampai bulan November sebesar 120 151 120.44 m3. Pada Desember terjadi
penurunan debit 16.76% sebesar 100 004 811.55 m3. Namun dalam distribusi
pasokan air berdasarkan neraca air terdapat kekurangan air dalam memenuhi jejak
air pada bulan Februari, Maret, April, Juni, Juli, Agustus dan September masingmasing
sebesar 28 368.23 m3, 6 182 860.71 m3, 10 823 671.27 m3, 11 005 298.29
m3, 15 403 850.10 m3, 22 041 563.23 m3 dan 19 584 036.85 m3.
Berdasarkan hasil skenario diperoleh volume air yang optimal untuk
memenuhi air baku di DAS Krueng Aceh selama setahun dengan
mengimplementasi kebijakan pengelolaan sumber daya air wilayah sungai Krueng
Aceh dengan pembangunan waduk, maksimal volume air sebesar 178 310 252.15
m3. Musim kemarau, ketersediaan air di DAS Krueng Aceh dapat memenuhi
kebutuhan air berdasarkan jejak air.
Collections
- DT - Agriculture [750]