Show simple item record

dc.contributor.advisorJuanda, Bambang
dc.contributor.advisorFahmi, Idqan
dc.contributor.authorWahyuni, Sri
dc.date.accessioned2018-04-18T07:42:08Z
dc.date.available2018-04-18T07:42:08Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91532
dc.description.abstractOtonomi daerah merupakan wujud dianutnya asas desentralisasi. Kebijakan tersebut diterapkan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Selain itu, dengan adanya kebijakan otonomi daerah, pemerintah daerah diberikan hak dan wewenang penuh untuk mengelola daerahnya termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sumber pendapatan daerah selain dari pajak dan retribusi, tetapi juga berasal dari transfer dana perimbangan dari pemerintah pusat. Kuantitas yang ditransfer dari pemerintah pusat selalu meningkat dan sama setiap daerah, tetapi hasil dari belanja antar daerah berbedabeda, dimana ada daerah yang maju dan ada daerah yang terbelakang. Oleh karena itu, selain memperhatikan kuantitas transfer pemerintah juga perlu memperhatikan kualitas belanja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indikator kualitas belanja yang relevan dalam mengukur kualitas belanja daerah serta menganalisis hubungan antara kualitas belanja daerah dengan kinerja pembangunan di Provinsi Banten. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari tata kelola pemerintah, keuangan dan kinerja pembangunan kabupaten/kota Provinsi Banten antara tahun 2009- 2013. Data dianalisis dengan menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Model (PLS-SEM) dengan menggunakan perangkat lunak SmartPLS versi 2.0 & SmartPLS versi 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 24 indikator dari 40 indikator yang relevan dalam mengukur kualitas belanja daerah kabupaten/kota Provinsi Banten. Perubahan peta kualitas belanja dari tahun 2009 sampai 2013 menunjukkan bahwa kualitas belanja daerah Banten Utara (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon) lebih baik daripada Banten Selatan (Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak). Selain itu, hasil estimasi dari model yang digunakan menunjukkan bahwa kualitas belanja daerah kabupaten/kota Provinsi Banten memiliki hubungan positif dengan kinerja pembangunan dengan nilai indikator 0.786.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcSpending qualityid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcTangerang-Bantenid
dc.titleHubungan Kualitas Belanja Daerah Dengan Kinerja Pembangunan di Provinsi Bantenid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkualitas belanja daerahid
dc.subject.keywordkinerja pembangunanid
dc.subject.keywordSEM-PLSid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record