Evaluasi Tingkat Kesiapan Infrastruktur TI Pemerintah Kota Bogor Dalam Menunjang Penerapan E-Government (Studi Kasus : Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan).
View/ Open
Date
2017Author
Rahma, Yunita
Nurhadryani, Yani
Wahjuni, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) merupakan
penyeleggaraan pelayanan publik di kecamatan. Penyelenggaraan PATEN
bertujuan meningkatkan kualitas dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
Pelayanan masyarakat di era ini sudah seharusnya diimbangi dengan penggunaan
teknologi informasi. Pada Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI)
Kabupaten/ Kota di wilayah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2014, Kota Bogor
berada pada peringkat ke-2 setelah Kota Cimahi. PeGI melakukan pemeringkatan
berdasarkan beberapa dimensi yaitu kebijakan, kelembagaan, aplikasi, perencanaan
dan dimensi infrastruktur. Berdasarkan kategori penilaian secara keseluruhan untuk
dimensi infrastrukur, nilai rata-rata dimensi infrastruktur berada dalam kategori
kurang baik. Penelitian ini bertujuan melakukan evaluasi terhadap tingkat kesiapan
infrastruktur pemerintah Kota Bogor dalam penerapan e-government, memberikan
rekomendasi perbaikan infrastruktur local government.
Pelaksanaan dilakukan dengan wawancara dan menyebarkan kuesioner di
Dinas Komunikasi, infromatika, statistik dan persandian (Diskominfo), dan Kantor
Kecamatan di wilayah Kota Bogor. Evaluasi pengukuran tingkat kesiapan
infrastruktur pada penelitian ini menggunakan framework COBIT 5. Proses TI yang
digunakan dalam evaluasi kesiapan infrastruktur pada penelitian ini menggunakan
5 domain dalam COBIT 5. Proses tersebut adalah manajemen inovasi, manajemen
ketersediaan dan kapasitas, manajemen aset, manajemen konfigurasi, dan
mengelola keamanan layanan.
Tahapan penelitian ini adalah identifikasi COBIT IT-Goals dan identifikasi
proses TI dalam COBIT 5, pemilihan proses TI dalam COBIT, desain kuesioner,
identifikasi RACI chart, pengumpulan data, analisis keadaan infrastruktur, analisis
data. Hasil penelitian menunjukan bahwa masing-masing proses, rata-rata tingkat
kematangan infrastruktur Kecamatan berada pada level 1 dan satu Kecamatan
berada pada level 2. Kecamatan yang berada pada level 2 adalah Kecamatan Bogor
Timur pada proses manajemen inovasi. Tingkat kematangan pada setiap Kecamatan
sebagian besar sudah memenuhi persyaratan pada level 2 akan tetapi belum
memenuhi kriteria pada skala L dan skala F. Untuk Diskominfo proses manajemen
inovasi, manajemen ketersediaan dan kapasitas, manajemen aset, manajemen
konfigurasi berada pada level 3, sedangkan proses mengelola keamanan layanan
berada pada level 1.
Berdasarkan penilaian pencapaian yang telah dilakukan dimasing-masing
Kecamatan di Kota Bogor maupun Diskominfo, tingkat kematangan masingmasing
proses sebagian besar berada pada level 1 untuk Kecamatan dan Diskominfo
berada pada level 2 dan 3. Stakeholder selaku responden telah menetapkan nilai
harapan untuk masing-masing proses. Tingkat kesenjangan antara tingkat
kematangan dan harapan masing-masing proses untuk setiap Kecamatan dan
Diskominfo memiliki nilai yang cukup tinggi sehingga setiap instansi harus
meningkatkan tingkat kematangan untuk setiap proses secara bertahap.
Rekomendasi yang harus dilakukan untuk meningkatkan tingkat kematangan
tersebut adalah mengembangkan PATEN sehingga pelayanan PATEN yang
digunakan dalam website tidak hanya pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
dan Izin Gangguan (Hinder Ordonnantie/HO), menetapkan dan menjalankan
Standar Operational Procedure (SOP) yang merupakan prinsip-prinsip
pengelolaan PATEN, melakukan sosialisasi dan pelatihan secara berkala untuk
manajemen pendokumentasian segala proses yang terjadi dalam PATEN baik
kendala maupun alur penggunaan PATEN, mengidentifikasi dan mengevaluasi
staff TI secara regular termasuk latar belakang pendidikan dan keterampilan
sehingga memahami pentingnya pemanfaatan TI, mengidentifikasi perangkat keras
yang dibutuhkan untuk menunjang PATEN.