Show simple item record

dc.contributor.advisorFahrudin, Achmad
dc.contributor.advisorBengen, Dietriech G.
dc.contributor.authorNasir, Muhammad
dc.date.accessioned2018-04-18T07:18:07Z
dc.date.available2018-04-18T07:18:07Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91475
dc.description.abstractKeterbatasan lahan di pulau Sebatik Indonesia merupakan tantangan bagi masyarakat perbatasan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara optimal dan lestari. Konflik pemanfaatan lahan baik di darat dan di pesisir masih biasa terjadi. Kondisi ini perlu diselesaikan dengan melakukan analisa terhadap pemanfaatan lahan pulau kecil terluar. Pendekatan keruangan/spasial melalui analisis pemanfaatan ruang dan analisis kesesuaian lahan digunakan untuk memberikan informasi tentang pemanfaatan lahan yang sesuai dengan potensi lahan. Upaya untuk mendorong peningkatan ekonomi dan keberlanjutan sumber daya alam, pemanfaatan lahan di pulau kecil terluar membutuhkan arahan pemanfaatan lahan yang dapat dilakukan dengan pendekatan multi criteria decicion making. Penelitian ini menguraikan kondisi lahan dan pemanfaatan lahan pulau kecil terluar. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan konsep pengembangan pulau kecil terluar yang berbasis pada potensi kesesuaian lahan untuk keperluan pemanfaatan lahan di masa mendatang. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk 1) Memetakan tutupan lahan Pulau Sebatik, 2) Melakukan kajian kesesuaian lahan pulau kecil terluar berdasarkan potensi sumberdaya alam setempat, 3) Menganalisis perubahan pemanfaatan lahan di pulau kecil terluar dan 4) Melakukan analisis arahan pemanfaatan lahan. Penelitian dilaksanakan pada April 2015 - Juni 2016 dengan menggunakan pendekatan keruangan melalui perangkat lunak pemodelan spasial dan analisis multikriteria dengan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Telah dilakukan pembangunan basis data melalui data citra satelit dan survei lapangan untuk mendapatkan pengetahuan tentang kondisi sebenarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tutupan lahan Pulau Sebatik pada tahun 2014 adalah tutupan lahan hutan seluas 5.408,73 ha, kebun campur 8.477,08 ha, ladang 3.428,00 ha, lahan terbuka 6.530,94 ha, mangrove 295,20 ha, pantai berpasir 61,90 ha, pemukiman 1.098,07 ha, tambak 121,55 ha dan sawah 354,07 ha. Kesesuaian lahan yang dihasilkan adalah kesesuaian lahan perikanan tangkap dengan potensi seluas 166.004,38 ha. Selanjutnya, kegiatan budidaya rumput laut dengan luas 2.217,45 ha, lahan tambak seluas 779,09 ha. Wisata pantai dan wisata mangrove masing-masing memiliki luas kesesuaian dengan potensi lahan 2.445,6 ha dan 505,71 ha. Terakhir untuk kegiatan konservasi memiliki potensi lahan seluas 690,88 ha. Analisis TOPSIS menunjukkan bahwa kegiatan budidaya rumput laut memiliki nilai yang paling tinggi yaitu 0,74 dan direkomendasikan untuk menjadi kegiatan prioritas di Pulau Sebatik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcCoastal Marine Resourcesid
dc.subject.ddcSebatik Islandid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcKALUTid
dc.titleAnalisis Kesesuaian dan Arahan Pemanfaatan Lahan dan Perairan Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordtutupan lahanid
dc.subject.keywordkeruanganid
dc.subject.keywordkesesuaian lahanid
dc.subject.keywordpulau terluarid
dc.subject.keywordSebatikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record