Show simple item record

dc.contributor.advisorSadono, Dwi
dc.contributor.advisorWibowo, Cahyono Tri
dc.contributor.authorNasution, Shinta
dc.date.accessioned2018-04-18T07:16:44Z
dc.date.available2018-04-18T07:16:44Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91470
dc.description.abstractDemam Berdarah Dengue (DBD) adalah endemik di daerah tropis seperti di Indonesia dan berisiko kematian. Wilayah penyebarannya semakin luas dan kasusnya meningkat pada musim penghujan. Fogging (pengasapan) dianggap tindakan yang paling efektif untuk mengatasi penyakit DBD, padahal hal tersebut tidak efektif jika tanpa disertai PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan tindakan 3M Plus. Siswa Sekolah Dasar sebagai Sismantik (Siswa Pemantau Jentik) menjadi sasaran strategis promosi kesehatan dalam pencegahan penyakit DBD. Oleh karena itu, petugas kesehatan perlu mempertimbangkan media yang tepat bagi Sismantik dalam menunjang keberhasilan komunikasi risiko kesehatan. Fakta di lapangan menunjukkan promosi kesehatan yang dilakukan tidak memperhatikan kesesuaian media dengan usia sasaran. Tujuan penelitian ini: (1) menganalisis pengaruh media visual terhadap pemahaman informasi, persepsi risiko dan sikap pencegahan penyakit DBD; (2) menganalisis perbandingan efektivitas manga dan infografis bagi Sismantik serta; (3) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketiga efek media visual pada Sismantik. Penelitian dilakukan dengan metode true experiment dengan desain faktorial 2 x 2 berdasarkan jenis media (manga dan infografis) dan pesan (pesan positif manfaat Gerakan 3M dan pesan negatif risiko penyakit) yang membagi 234 siswa secara acak ke dalam empat kelompok perlakuan dan 57 siswa sebagai kelompok kontrol. Uji t berpasangan untuk menganalisa perbedaan pengaruh media visual terhadap efek media visual. Berdasarkan hasil ANOVA maka dilakukan uji wilayah berganda Duncan untuk mengetahui perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol serta media yang lebih efektif dari keempat tipe media visual. Analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap ketiga efek media visual. Hasil penelitian ini: (1) perlakuan media visual terbukti mampu memberikan peningkatan terhadap ketiga efek media visual dibanding kelompok kontrol. Namun, perlakuan media visual dalam meningkatkan persepsi risiko negatif Sismantik masih relatif rendah; (2) media visual yang paling efektif meningkatkan persepsi risiko adalah manga (kedua jenis tipe pesan) dan manga Gerakan 3M Plus untuk pembentukan sikap positif. Namun, kedua media memiliki tingkat efektivitas yang sama dalam meningkatkan pemahaman informasi. Perbedaan lokasi sekolah juga ikut mempengaruhi pemahaman informasi dan persepsi risiko tentang penyakit DBD; (3) hasil analisis regresi berganda menujukkan bahwa kemampuan berhitung paling berpengaruh terhadap pemahaman informasi. Selanjutnya, minat paling berpengaruh terhadap persepsi risiko dan lingkungan keluarga paling berpengaruh terhadap sikap pencegahan penyakit DBD. Kesimpulan penelitian adalah manga sebagai media yang tepat bagi Sismantik dalam meningkatkan persepsi dan sikap pencegahan penyakit DBD, sedangkan infografis merupakan media yang paling efektif dalam menyebarluaskan informasi dalam keadaan risiko dan segera.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcCommunicationid
dc.subject.ddcVisual messageid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titlePengaruh Pesan Visual Manga dan Infografis Terhadap Pemahaman Informasi, Persepsi dan Sikap Sismantik di Kabupaten Bogorid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDBDid
dc.subject.keywordefek visualid
dc.subject.keywordinfografisid
dc.subject.keywordkomunikasi risiko kesehatanid
dc.subject.keywordmangaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record