Klasifikasi Mangrove Berbasis Objek dan Piksel Menggunakan Citra Landsat 7ETM+ di Teluk Valentine, Pulau Buano, Seram Bagian Barat.
View/ Open
Date
2017Author
Alimudi, Saiful
Susilo, Setyo Budi
Panjaitan, James P
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh untuk informasi penutupan kawasan mangrove telah banyak dilakukan dengan menggunakan citra satelit dan teknik klasifikasi. Salah satu citra yang digunakan adalah seri Landsat 7ETM+ dan teknik klasifikasi berbasis piksel maupun klasifikasi berbasis objek (OBIA). Perbedaan antara kedua jenis klasifikasi ini yaitu klasifikasi berbasis objek merupakan unit terkecil dalam analisis citra dan berbasis pada segmen yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan bentuk, skala, warna dan sifat pada suatu objek. Sedangkan klasifikasi berbasis piksel hanya bertumpu pada nilai spektral yang diperoleh dari objek.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis luas tutupan mangrove menggunakan citra Landsat 7ETM+ dan metode klasifikasi berbasis objek (OBIA) serta membandingkan hasil akurasi antara metode OBIA dan klasifikasi berbasis piksel. Penelitian ini juga sebagai informasi awal terkait penggunaan teknologi penginderaan jauh di kawasan Teluk Valentine Pulau Buano.
Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2016 di Teluk Valentine Pulau Buano Kabupaten Seram Bagian Barat. Bahan yang digunakan adalah citra multispektral Landsat 7ETM+ dengan akusisi 20 Maret 2003, 10 Oktober 2009 dan 8 Mei 2015. Metode pengambilan data lapangan adalah random sampling (sampling acak) mengikuti titik acuan yang telah dibuat sebelumnya. Citra sateliti Landsat 7ETM+ dikoreksi radiometrik untuk memperoleh nilai piksel dan koreksi atmosferik untuk meminimalisir pengaruh atmosferik dengan menggunakan metode FLAASH.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, pada tahun 2003 luas area mangrove sebesar 258.3 ha, pada tahun 2009 sebesar 263.6 ha, tahun 2015 sebesar 261.4 ha, dan untuk data tahun 2016 sebesar 251.1 ha. Ekosistem mangrove di Teluk Valentine berada pada kondisi baik dan tidak mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh alih fungsi lahan. Uji akurasi menggunakan metode OBIA sebesar 85%-88%, sedangkan hasil akurasi yang diperoleh klasifikasi berbasis piksel yaitu 61%-64%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode OBIA lebih baik jika dibandingkan dengan metode piksel dalam memetakan kawasan ekosistem mangrove.
Collections
- MT - Fisheries [3016]