Show simple item record

dc.contributor.advisorKamal, Mohammad Mukhlis
dc.contributor.advisorKurnia, Rahmat
dc.contributor.authorSuruan, Sampari Saneraro
dc.date.accessioned2018-04-18T07:11:44Z
dc.date.available2018-04-18T07:11:44Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91460
dc.description.abstractPenelitian tentang ikan hiu paus (Rhincodon typus) ini dilaksanakan di perairan Kwatisore, bagian dari kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua. Pengamatan lapangan dilakukan selama 3 bulan, mulai dari 11 September sampai 11 Desember 2016. Tujuan penelitian adalah untuk menelaah struktur populasi hiu paus (R. typus) berdasarkan identifikasi individu, jenis kelamin, ukuran panjang, tanda luka, dan tingkah laku ikan tersebut baik secara spasial maupun temporal. Variabel pengamatan adalah struktur populasi hiu paus yang dihubungkan dengan kondisi cuaca, waktu, dan tempat kemunculan. Pengumpulan data kemunculan hiu paus dilakukan dengan metode observasi langsung yang dibagi ke dalam 2 waktu pengamatan, yaitu pengamatan secara langsung oleh peneliti antara pukul 06.00-17.59 WIT dan pengamatan secara tidak langsung oleh nelayan bagan antara pukul 18.00-05.59 WIT. Pada pengamatan langsung, setiap individu hiu paus diambil data ID dengan memotret sirip dada (pectoral) sebelah kiri, pada area antara dasar insang ke-5, titik tertinggi insang ke-5, dan ujung belakang sirip dada (pectoral). Hasil dokumentasi diidentifikasi dengan menggunakan software I3S2.0. Totol-totol putih pada area tersebut merupakan kunci utama dalam identifikasi setiap ekor hiu paus. Melalui beberapa ulangan dari pengamatan ID, maka diketahui jumlah, jenis kelamin, ukuran, dan tren kemunculan. Pengamatan aktivitas dan tingkah laku hiu paus pada kondisi cuaca saat kemunculannya, hiu paus pada tempat, dan waktu yang berbeda serta tingkah lakunya diketahui. Data hasil pengamatan dibandingkan dengan data-data hasil penelitian sebelumnya, yaitu tahun 2011– 2013 yang berhasil teridentifikasi 79 individu hiu paus. Pada tahun 2014 berhasil teridentifikasi 17 individu, sehingga total hiu paus yang teridentifikasi sebanyak 96 individu, yang terdiri dari 72 individu jantan, 4 individu betina dan 20 individu yang belum/tidak teridentifikasi jenis kelaminnya (unknown). Pengamatan lain dilakukan oleh TPHP (Tenaga Pemantauan Hiu Paus) di tahun 2014 dan berhasil mengidentifikasi 24 individu. Penelitian dilanjutkan pada tahun 2015 dan berhasil ditemukan 9 Individu baru, sehingga total hiu paus pada tahun 2015 adalah 129 individu. Pada penelitian ini 2016 berhasil ditemukan 23 individu hiu paus, seluruhnya adalah jantan. Hiu paus yang teridentifikasi terdiri dari 17 individu lama dan 6 individu baru, yakni belum teridentifikasi sebelumnya. Oleh karena itu, total hiu paus yang ditemukan sampai 2016 adalah 135 individu. Frekuensi kemunculan pukul 06.00-11.59 WIT jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pukul 00.00-05.59 WIT yaitu 148:18 kali. Rata-rata panjang individu hiu paus yang ditemukan adalah 3-4 m. Ukuran panjang 3-4 m merupakan ukuran fase remaja untuk setiap individu hiu paus. Setiap individu hiu paus memiliki frekuensi kemunculan yang sangat bervariasi. Frekuensi kemunculan tertinggi adalah individu hiu paus dengan ID016 yang memiliki ukuran panjang 6 m dan ID047 dengan ukuran panjang 3 m. Hasil pengamatan tingkah laku menunjukkan bahwa 64% hiu paus saat muncul melakukan aktivitas makan. Sisanya adalah bermain dan hanya melintas. Hiu paus lebih banyak terlihat saat cuaca cerah, dibandingkan saat mendung atau hujan. Tanda-tanda luka pada setiap tubuh ikan hiu paus yang terdapat pada bagian mulut, ekor, dan sirip pectoral kanan, yaitu berturut-turut adalah 53%, 17%, dan 12%. Hiu paus harus di konservasi secara alami di suatu perairan, dikarenakan the World Conservation Union (IUCN) memasukkan ikan bertulang rawan ini ke dalam daftar merah (Red List) IUCN, dan memberikan status konservasi EN (endangered atau terancam punah), sehingga diperlukan komitmen dari semua stakeholder dalam mengembangkan satu sistem kerjasama untuk pengelolaan habitat ikan hiu paus di perairan Kwatisore, TNTC, Kabupaten Nabire, Papua, Indonesia.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcFish seawaterid
dc.subject.ddc2016id
dc.titleStruktur Populasi dan Tingkah Laku Hiu Paus (Rhincodon typus) di Perairan Kwatisore, Kabupaten Nabire, Provinsi Papuaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkwatisoreid
dc.subject.keywordpapuaid
dc.subject.keywordpopulasiid
dc.subject.keywordR. typusid
dc.subject.keywordNabira-Papuaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record