Analisis Daya Tampung Beban Pencemaran Menggunakan Model Numerik dan Spasial (Studi Kasus: Sungai Pesanggrahan di Wilayah Provinsi DKI Jakarta).
Abstract
Pertumbuhan penduduk yang cepat, urbanisasi, industrialisasi dan
pembangunan di sepanjang aliran sungai memberikan kontribusi yang sangat
penting terhadap kerusakan dan pencemaran lingkungan termasuk lingkungan
perairan seperti sungai. Pencemaran lingkungan perairan baik perairan laut
maupun sungai telah menjadi masalah besar bagi umat manusia pada umumnya
dan bagi warga DKI Jakarta pada khususnya. Tujuan penelitian ini adalah (1)
Menganalisis kondisi kualitas air Sungai Pesanggrahan di Provinsi DKI Jakarta
(2) Menganalisis beban pencemaran pada Sungai Pesanggrahan (3) Memformulasi
alternatif strategi pengendalian pencemaran air Sungai Pesanggrahan. Model
numerik digunakan untuk menghitung DTBPA dengan perangkat lunak
QUAL2Kw. Pendekatan spasial dengan sistem informasi geografi (SIG)
digunakan untuk menelusuri sumber pencemar dan memperkirakan besaran beban
pencemarannya.
Hasil perhitungan metode indeks pencemaran di bulan April 2015 dari
kedelapan titik sampling dengan menggunakan baku mutu Kelas II PP 82/2001
dan Golongan C Kep.Gub.DKI 582/1995 pada umumnya berstatus tercemar
ringan. Potensi beban pencemaranan bersumber dari limbah domestik dan
industri. Hasil perhitungan potensi beban pencemaran memperlihatkan bahwa
total potensi beban pencemaran (PBP) untuk parameter BOD adalah 22 349
kg/hari. Pencemaran BOD dari sumber domestik sebesar 74% dan industri 26%.
Total potensi beban pencemaran (PBP) parameter COD 55 752 kg/hari.
Pencemaran COD dari domestik sebesar 41% dan industri 59%. Parameter TSS
24 961 kg/hari terdiri dari industri 37% dan domestik 63%. Berdasarkan hasil
perhitungan potensi beban pencemaran untuk parameter BOD, COD dan TSS
dapat disimpulkan bahwa kontributor beban pencemaran tertinggi bersumber dari
kegiatan domestik.
Hasil perhitungan DTBPA untuk ketiga parameter dengan menggunakan
baku mutu Gol. C Kep.Gub.DKI 582/1995 memperlihatkan bahwa pada
umumnya seluruh segmen penelitian masih dapat menampung beban pencemaran.
Sebaliknya jika menggunakan baku mutu Kelas II PP 82/2001 Sungai
Pesanggrahan di wilayah penelitian tidak lagi dapat menampung beban
pencemaran untuk parameter BOD dan TSS. Nilai Konsentrasi BOD, COD dan
TSS hasil model memiliki tingkat kesalahan tidak lebih dari 10%. Hal ini
ditunjukan oleh nilai RMSE sebesar 0.126 untuk COD, BOD sebesar 0.129 serta
0.057 untuk TSS. Hasil uji menunjukkan bahwa model kualitas air hasil model
cukup teliti untuk memprediksi kualitas air parameter BOD, COD dan TSS di
Sungai Pesanggrahan.