Show simple item record

dc.contributor.advisorDamayanti, Evy
dc.contributor.advisorKustiyah, Lilik
dc.contributor.advisorHariani, Ririn
dc.contributor.authorKhalida, Rahmi
dc.date.accessioned2018-04-18T05:12:32Z
dc.date.available2018-04-18T05:12:32Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91358
dc.description.abstractSalah satu tindakan medis untuk tindakan pengobatan kanker payudara adalah dengan terapi kemoterapi. Tujuan kemoterapi adalah menghentikan pertumbuhan sel kanker baik membunuh secara langsung atau dengan menghentikan pembelahan selnya (Nutritional Cancer Institute 2007). Kemoterapi memiliki efek samping yaitu efek fisik dan psikologis, menurut Sutandyo (2007) pasien kanker payudara salah satunya akan mengalami cachexia. Leonard et al.. (2005) dalam studinya menerangkan bahwa pasien kanker payudara akan mengalami penurunan fungsi metabolisme berupa anemia yang ditunjukkan dengan penurunan kadar hemoglobin darah baik sebagai akibat dari pertumbuhan sel tumor itu sendiri maupun akibat dari pengobatan. Menurut Hariani (2007), penderita kanker payudara yang menjalani kemoterapi sangat membutuhkan terapi zat gizi yang cukup untuk mempertahankan kestabilan status gizinya terutama untuk menjaga keseimbangan energi, protein, vitamin dan mineral pada semua stadium kanker. Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1) Mengkaji karakteristik subjek, riwayat ksehatan dan riwayat aktivitas fisik pasien kanker payudara, 2) Mengkaji riwayat kebiasaan makan pasien kanker payudara, 3) Mengkaji status gizi, asupan zat gizi dan biomarker darah pasien kanker payudara pre dan pasca kemoterapi, 4) Mengkaji hubungan status gizi, asupan zat gizi dan biormaker darah rutin pasien pre kemoterapi, 5) Mengkaji hubungan status gizi, asupan zat gizi dan biormaker darah rutin pasien pasca kemoterapi., 6). Mengkaji pengaruh kemoterapi terhadap status gizi, asupan zat gizi dan biormaker darah rutin pasien kanker payudara pre dan pasca kemoterapi. Desain studi penelitian ini adalah non randomized clinical study pre dan post yang dilaksanakan pada Maret 2016 sampai dengan April 2017. Lokasi penelitian ini adalah di Rumah Sakit Kanker Dharmais dengan jumlah sampel penelitian adalah 26 sampel. Tahapan penelitian diawali dengan pengurusan izin penelitian dan ethical clearence dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, Screening berdasarkan kriteria inklus, wawancara pasien untuk mengetahui usia, riwayat kebiasaan konsumsi makan, dan kebiasaan aktivitas fisik, kemudian pengambilan data BB, TB, hasil pengukuran biomarker darah hasil yang tertera pada rekam medik, recall konsumsi makan 2x24 jam subjek pre dan pasca kemoterapi. Data selanjutnya dianalisis secara statistik untuk melihat uji beda dengan menggunakan uji t-test dan uji hubungan dengan menggunakan uji chi-square untuk data kategorik dan uji Spearmen untuk melihat hubungan dan pengaruh pada variabel non parametrik untuk data numerik, serta uji pearson untuk melihat hubungan antar variabel parametrik. Sebagian subjek memiliki pendidikan terakhir SMA dan berusia < 40 tahun. Subjek pada umumnya bekerja sebagai karyawan swasta. Subjek memiliki kebiasaan mengkonsumsi buah dan sayur kurang dari jumlah yang dianjurkan. Meskipun subjek sebagian besar tidak memiliki riwayat kebiasaan merokok namun sebagian besar subjek hidup dilingkungan keluarga perokok. Hasil pengamatan terhadap status gizi subjek menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara status gizi subjek pre dan pasca kemoterapi (p<0,05). Terdapat penuruan jumlah asupan zat gizi subjek pasca subjek mendapat kemoterapi. Uji statistik menunjukkan bahwa penurunan zat gizi energi, protein lemak dan kaborhidrat tidak signifikan. Penurunan asupan serat pada subjek dari rata-rata 26,29 gram per hari pada saat pre kemoterapi menjadi 9,17 gram per hari saat pasca kemoterapi (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecukupan energi berhubungan dengan status gizi subjek pre kemoterapi (p<0,05) namun tidak berhubungan pada kondisi pasca kemoterapi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat kecukupan protein tidak berhubungan dengan status gizi pre kemoterapi namun berhubungan nyata dengan status gizi pasca kemoterapi (p<0,05). Tingkat kecukupan lemak pre kemoterapi berhubungan nyata dengan status gizi pre kemoterapi subjek (p<0,05). Namun pada kondisi pasca kemoterapi tingkat kecukupan lemak dan status gizi tidak berhubungan. Hasil pengamatan terhadap biomarker darah subjek menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar leukosit pre dan pasca kemoterapi subjek dimana kadar leukosit pasca kemoterapi lebih rendah dibandingkan kadar leukosit pre kemoterapi. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa frekuensi kemoterapi berpengaruh pada penurunan kadar hemoglobin dan kadar leukosit subjek (p<0,05).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcNutrition Statusid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcR.S. Kanker di Indonesiaid
dc.titleStudi Tindakan Kemoterapi terhadap Status Gizi Antropometri, Asupan Zat Gizi dan Biomarker Darah Pasien Kanker Payudaraid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKanker payudaraid
dc.subject.keywordstatus giziid
dc.subject.keywordkemoterapiid
dc.subject.keywordbiomarker darahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record