Show simple item record

dc.contributor.advisorPurnaningsih, Ninuk
dc.contributor.advisorSugihen, Basita Ginting
dc.contributor.authorCahyono, Erix
dc.date.accessioned2018-04-18T05:02:03Z
dc.date.available2018-04-18T05:02:03Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91307
dc.description.abstractKoperasi Baytul Ikhtiar mengawali aktivitas membina masyarakat dengan memberikan bantuan pinjaman modal pada saat berbadan hukum Lembaga Swadaya Masyarakat yaitu Yayasan Pemberdayaan Mustad’affin (Peramu) dengan Program Ikhtiar. Koperasi membina anggota dalam bentuk kelompok dan memberikan persyaratan tanggung renteng. Perubahan badan hukum menjadi koperasi membuat lembaga ini terus mengembangkan daerah binaannya ke beberapa kecamatan lainnya di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat dan terakhir baru sampai di Kabupaten Garut. Tanggung renteng sebagai persyaratan yang diterima oleh anggota tersebut membuat kelompok binaan Koperasi Baytul Ikhtiar menjadi menarik untuk diteliti. Anggota yang meminjam tambahan modal untuk meningkatkan usahanya ternyata masih bersedia dan komitmen untuk menyisihkan sebagian keuntungannya untuk menanggung beban tanggung renteng saat ada anggota lainnya gagal bayar. Anggota menggunakan keuntungannya pada konsumsi, menabung dan menginvestasikan kembali sehingga mendapatkan keuntungan kembali di setiap putaran usahanya. Kesepakatan tanggung renteng membuat anggota menyisihkan sebagian tabungan untuk menanggung kewajiban anggota yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk 1). Menganalisis proses pendampingan yang dilakukan oleh koperasi. 2). Mempelajari peran yang dilakukan koperasi dalam membina kelompok dan 3). Mengukur tingkat dinamika yang terjadi pada kelompok. Penelitian ini menggunakan metode survei yang dilakukan pada kelompok yang dibina oleh 4 cabang koperasi Baytul Ikhtiar, yaitu cabang Taman Sari, cabang Pamijahan, cabang Ciampea dan cabang Leuwisadeng Kabupaten Bogor. Anggota binaan koperasi dikelompokkan sesuai bidang usaha yang ditekuni, yaitu kelompok bidang usaha pertanian dengan jumlah responden 46 orang, kelompok bidang usaha mengelola hasil pertanian dengan jumlah responden 32 orang dan kelompok bidang usaha non pertanian dengan jumlah responden 55 orang. Data penelitian dianalisa menggunakan analisa deskriptif dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Faktor internal koperasi dalam melakukan sosialisasi pada kelompok binaan tidak memiliki hubungan dengan dinamika kelompok pada ketiga kelompok bidang usaha pada taraf nyata 5%. 2). Karakteristik pengambil kredit pada tingkat pendidikan formal dan kebiasaan menggunakan media tidak memiliki hubungan dengan ketiga kelompok bidang usaha pada taraf nyata 5% dan 3). Faktor eksternal kelompok pada kebijakan pemeritah setempat memiliki hubungan dengan dinamika kelompok bidang usaha pertanian pada taraf nyata 5%. Keberadaan dan program kompetitor memiliki hubungan dengan kelompok bidang usaha non pertanian dengan taraf nyata 5%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcDevelopment Extensionid
dc.subject.ddcCooperativeid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleDinamika Kelompok Tanggung Renteng Nasabah Pengambil Kredit Mikro Pada Usaha Pertanian dan Non Pertanian (Kasus Pada Kelompok Binaan Koperasi Baytul Ikhtiar).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordGroup Dynamicsid
dc.subject.keywordKoperasiid
dc.subject.keywordTanggung rentengid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record