Show simple item record

dc.contributor.advisorWidiatmaka
dc.contributor.advisorPratiwi
dc.contributor.authorHartoyo, Geradus Manjela Eko
dc.date.accessioned2018-04-18T05:01:20Z
dc.date.available2018-04-18T05:01:20Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91303
dc.description.abstractSektor kehutanan memiliki peran penting baik sebagai sumber emisi karbon maupun penyerap karbon. Pengembangan hutan tanaman merupakan salah satu opsi untuk dapat meningkatkan serapan karbon dan peningkatan stok karbon. Tujuan penelitian ini adalah menyusun arahan pengembangan hutan tanaman rendah emisi karbon di DAS Bengalon melalui analisis penutupan lahan, cadangan karbon per penutupan lahan, analisis potensi pengembangan hutan tanaman, analisis kesesuaian lahan. Interpretasi penutupan lahan dilakukan dengan teknik digitasi on screen. Pengambilan data karbon dengan metode purposive sampling. Biomassa tegakan diukur berdasarkan metode allometrik yang dibuat oleh Ketterings. Evaluasi kesesuaian lahan menggunakan parameter ketinggian tempat, ketersediaan air, dan karakteristik tanah (tekstur, pH dan drainase) dengan teknik matching. Tanaman yang dievaluasi adalah: gmelina (Gmelina arborea Roxb.), akasia (Acacia mangiumWild.), jati (Tectona grandis L.f.), jabon (Anthocephalus cadamba Miq.), karet (Hevea braziliensis Muell. Arg.), mahoni (Swietenia macrophylla (L.) Jacq.), sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen.), dan suren (Toona sureni Merr.). Hasil kajian menunjukkan bahwa areal potensial untuk pengembangan hutan tanaman mencapai 167.298,5 ha atau sebesar 51% dari luas DAS Bengalon. Hasil analisis kesesuaian lahan untuk 8 jenis tanaman menunjukkan areal yang sesuai seluas 306.225,16 ha. Kesesuaian lahan untuk jenis tanaman jabon mencapai 91% dari total wilayah DAS. Jenis tanaman karet memiliki luasan 87,4%. Tanaman akasia seluas 83,76%. Suren dan gmelina memiliki lahan yang sesuai sebesar 83,76%. Sedangkan sengon memiliki lahan yang sesuai sebesar 46,75%. Jati dan mahoni sesuai untuk dikembangkan di DAS Bengalon dengan prosentase masingmasing 1,8% dan 1,6%. Berdasarkan analisis diketahui luas arahan untuk pengembangan delapan jenis tanaman kehutanan adalah 165.298,9 ha. Arahan pengembangan hutan tanaman kehutanan di wilayah DAS Bengalon tersebut didominasi oleh kelompok jenis gmelina, karet, jabon, suren, sengon dan akasia yang mencapai lebih dari 50% dari total luas arahan pengembangan hutan tanaman. Berdasarkan jenis dan luas penutupan lahan serta potensi cadangan karbon pengembangan jenis karet akan memberikan nilai sequestrasi terbesar dengan nilai 8,84 juta ton C dan terendah pada jenis tanaman gmelina.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEnvironmental Scienceid
dc.subject.ddcConservation managementid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcKutai Timurid
dc.titleArahan Pengembangan Hutan Tanaman Rendah Emisi Karbon Berbasis Lahan di DAS Bengalon, Kabupaten Kutai Timurid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordarahanid
dc.subject.keywordcadangan karbonid
dc.subject.keywordkesesuaianid
dc.subject.keywordpenutupan lahanid
dc.subject.keywordpotensiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record