Show simple item record

dc.contributor.advisorAmin, Arief Akhmad
dc.contributor.advisorMulatsih, Sri
dc.contributor.authorWishnuardi, Arya
dc.date.accessioned2018-04-18T04:56:57Z
dc.date.available2018-04-18T04:56:57Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91283
dc.description.abstractIndonesia merupakan salah satu dari tiga pusat domestikasi awal ayam peliharaan di dunia dan juga salah satu negara yang memiliki keanekaragaman genetik ayam lokal yang menjadi cadangan kekayaan sumber daya genetik ayam di dunia. Ayam didomestikasi dan dipelihara dengan empat tujuan atau manfaat utamanya, yaitu sebagai: ayam petelur, ayam pedaging, ayam hias (ornamental), dan ayam aduan (fighting gamecocks). Ayam aduan, disebut juga sebagai ayam jago, adalah kekayaan sumber daya genetik yang memiliki potensi besar untuk dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Ayam ras dan buras pedaging unggulan yang dikonsumsi masyarakat modern di dunia merupakan hasil dari budidaya jenis ayam aduan. Di Indonesia potensi ayam aduan untuk dibudidaya sebagai penghasil sumber daya genetik ayam lokal unggulan dan potensi pemanfaatan ayam aduan untuk manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan tidak berkembang karena praktik-praktik perjudian adu ayam dan stigmatitasi ayam aduan semata-mata untuk berjudi. Oleh karena itu perlu dibuat suatu penelitian untuk menganalisis potensi dan strategi pengembangan sentra ayam aduan/ayam jago Indonesia di Kabupaten Kediri, terutama dari perspektif potensi ekonomi, potensi sosial, dan potensi lingkungan. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis potensi apa saja yang dapat dibangun dari keberadaan ayam aduan atau ayam jago serta memperlihatkan strategi apa saja yang sudah dan akan dilakukan dalam pengembangan sentra ayam jago Indonesia di Kabupaten Kediri tersebut. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan terlibat serta wawancara langsung dengan para responden dan para informan. Hasil pengumpulan data tersebut kemudian dianalisis menggunakan analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threaths) dan analisis deskriptif kualitatif. Analisis destriptif menunjukkan ada perubahan pemanfaatan ayam aduan di Kediri, dari sebelumnya banyak dipakai untuk perjudian menjadi atraksi wisata yang dikemas dalam bentuk kontes tinju ayam. Analisis deskriptif juga memperlihatkan adanya potensi ekonomi, potensi sosial, dan potensi lingkungan dari keberadaan biodiversitas ayam aduan atau ayam jago di Kediri. Potensi ekonomi memperlihatkan peluang usaha ternak ayam aduan dan trickle down effect usaha turunannya. Peternak ayam aduan, pedagang pakan ayam aduan, kurungan/ kandang/ aksesoris ayam aduan, jasa perawat latih ayam aduan, produsen jamu ayam, obat-obatan dan vitamin ayam aduan, jasa pengiriman ayam antarkota antarprovinsi dan antar pulau, pedagang ayam aduan dan juga pedagang ayam obrokan dapat merasakan manfaat ekonominya. Potensi sosial memperlihatkan adanya interaksi dan komunikasi antarpeternak, antarpenghobi, dan juga antarkelompok pemangku kepentingan yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam Sentra Ayam Jago Indonesia di Kediri. Potensi sosial ini dalam perjalanannya menjadi salah satu kunci utama keberhasilan mengadakan atraksi wisata kontes nasional tinju ayam di Kediri. Sementara, potensi lingkungan memperlihatkan adanya peluang pengembangan sumber daya genetik ayam lokal unggulan dari biodiversitas ayam aduan yang ada di Kediri untuk dimanfaatkan sebagai ayam aduan untuk kontes wisata tinju ayam, ayam hias, dan ayam pedaging buras/lokal/kampung. Atraksi wisata kontes tinju ayam juga memperlihatkan adanya sinergi yang apik dari potensi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Analisis SWOT menunjukkan agar strategi pengembangan Sentra Ayam Jago Indonesia dapat berkelanjutan maka perlu dilakukan menggunakan strategi pendekatan sentra budidaya dan sentra budaya. Dari hasil analisis data juga diketahui mayoritas penghobi ayam aduan dalam penelitian ini didominasi kaum laki-laki sebesar 98%; mayoritas berumur antara 35 tahun hingga di bawah 45 tahun sebesar 41%; mayoritas 37% berpendidikan sarjana (S1); dan mayoritas 59% memiliki pendapatan perbulan di atas Rp5,000,000.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNatural Resourcesid
dc.subject.ddcGamecocksid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcKediri-JATIMid
dc.titleAnalisis Potensi dan Strategi Pengembangan Sentra Ayam Jago Indonesia di Kabupaten Kediri, Jawa Timurid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordayam aduanid
dc.subject.keywordbiodiversitas ayam aduanid
dc.subject.keywordkontes tinju ayamid
dc.subject.keywordperjudian adu ayamid
dc.subject.keywordsumber daya genetik ayam lokal unggulanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record