Show simple item record

dc.contributor.advisorBintoro, Mochamad Hasjim
dc.contributor.advisorSupijatno
dc.contributor.authorAhmad, Fendri
dc.date.accessioned2018-04-02T06:30:14Z
dc.date.available2018-04-02T06:30:14Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91226
dc.description.abstractSagu merupakan sumber karbohidrat yang kandungan karbohidratnya paling tinggi dibandingkan tanaman pangan lainnya. Tanaman tersebut dapat menghasilkan 200-400 kg pati kering per batang atau 20-40 ton pati kering ha-1 tahun-1. Lebih dari 50% populasi sagu dunia terdapat di Indonesia dan 90% dari sagu di Indonesia terdapat di Pulau Papua. Papua merupakan center of origin dan sekaligus center of diversity tanaman sagu, sehingga di Papua memiliki keragaman morfologi dan genetik sagu yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai aksesi sagu di Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Terdapat 7 aksesi di Distrik tersebut, yaitu aksesi Mbupuri, Monepikiri, Mbapare, Tuwae, Aute, Iyaremeta dan Bakaketemeta. Semua aksesi tersebut merupakan aksesi yang berduri. Informasi jenis-jenis aksesi didapatkan dari informant kunci yaitu penduduk yang memiliki kemampuan dalam mengetahui aksesi sagu. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan pengamatan pada karakter morfologi, potensi produksi dan genetik (DNA). DNA dianalisis dengan menggunakan penanda RAPD (Ramdomly Amplified Polymorphic DNA). Berbagai aksesi sagu di Kampung Naena Muktipura Distrik Iwaka memiliki karakter morfologi yang berbeda-beda, seperti batang (panjang, diameter, lingkar, ketebalan kulit), daun (jumlah daun, jumlah anak daun, panjang dan lebar anak daun, luas daun, panjang rachis dan panjang petiol), duri (kerapatan dan panjang duri) dan warna (daun, petiol, rachis, empulur, kulit batang). Panjang rachis berkorelasi positif dengan jumlah anak daun dan luas anak daun, sedangkan luas daun berkorelasi positif dengan panjang rachis, jumlah anak daun, panjang dan lebar anak daun. Berdasarkan produksi pati, hanya aksesi Mbupuri dan Monepikiri yang produksi pati keringnya di atas 200 kg per batang dan Bakaketemeta mendekati 200 kg. Karakter morfologi terutama batang berpengaruh terhadap karakter produksi karena pati terdapat dalam empulur di batang. Panjang batang berkorelasi positif dengan produksi pati (r= 0.79). Hasil analisis kekerabatan berdasarkan karakter morfologi memiliki nilai koefisien kemiripan hanya 45-77 %. Berdasarkan hasil analisis RAPD ternyata berbagai aksesi sagu tersebut memiliki hubungan yang cukup jauh (di bawah 80%). Sebagian aksesi sagu tersebut merupakan aksesi unggul yang berpotensi untuk lebih dikembangkan karena memiliki kandungan pati lebih dari 200 kg per batang. Berbagai aksesi Sagu di Kampung Naena Muktipura, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika memiliki kekerabatan genetik yang cukup jauh sehingga dapat diusulkan sebagai varietas lokal.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcSago palmid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcMimika-Papuaid
dc.titleIdentifikasi Berbagai Aksesi Sagu (Metroxylon spp.) di Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Papuaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordaksesiid
dc.subject.keywordgenetikid
dc.subject.keywordkeragamanid
dc.subject.keywordmorfologiid
dc.subject.keywordpatiid
dc.subject.keywordRAPDid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record