Penguatan kapasitas lembaga simpan pinjam rukun lestari untuk pemberdayaan masyarakat miskin
Abstract
Lembaga Simpan Pinjam Rukun Lestari berdiri atas prakarsa kelompok karyawan karyawati RW 04 Dusun Dawukan Desa Sendangtirto, sebagai bentuk keprihatinan atas tidak adanya perhatian dan bantuan pemerintah dalam hal ini pemerintah Desa Sendangtirto terhadap warga miskin di lingkungan RW 04 Dusun Dawukan Desa Sendangtirto. Selama 6 tahun sejak berdiri oktober 1999 kegiatan berkelanjutan, namun lembaga tersebut belum bisa memenuhi harapan anggota dalam meningkatkan tingkat sosial ekonominya sesuai tujuan lembaga dalam menyediakan pinjaman sesuai dengan modal usaha. Tujuan kajian ini adalah teridentifikasi masalah secara partisipatif, temuan permasalahan baik itu hambatan dan potensi selanjutnya dipecahkan bersama melalui Focus Group Discussion (FGD) yang difasilitasi oleh pengkaji. Pokok permasalahan adalah lemahnya manajemen lembaga berpengaruh pada tidak optimalnya kinerja pengurus dalam memberikan pelayanan kepada anggota secara maksimal, sehingga kajian pengembangan masyarakat melalui perencanaan program dan strategi di arahkan pada “Penguatan Kapasitas Lembaga Simpan Pinjam Rukun Lestari untuk Pemberdayaan Masyarakat Miskin”. Kondisi lemahnya manajemen lembaga simpan pinjam tersebut disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kemampuan lembaga dalam pengelolaan usaha, kurangnya modal dalam memenuhi modal usaha, terbatasnya pengelolaan usaha serta kurang adanya kerjasama antara pengurus, anggota, tokoh masyarakat dan instansi terkait. Permasalahan tersebut memunculkan; 1) terbatasnya sumber lembaga dalam menunjang modal usaha yang diharapkan, 2) kurang mampu dalam pengelolaan usaha, 3) pengembangan jaringan kerjasama dan tidak optimalnya kinerja pengurus. Potensi sistem sumber dalam penguatan kapasitas lembaga yang berhasil digali selama penyusunan program dan strategi oleh seluruh peserta antara lain : 1) anggota Rukun Lestari memiliki kemauan untuk merubah nasib untuk mengembangkan lembaga, 2) adanya kepercayaan anggota kepada pengurus, 3) dukungan tokoh masyarakat, 4) dukungan dan fasilitasi pengurus BKM, 5) pemerintah Desa dan fasilitasi dan dukungan dari Dinas P2KPM Kabupaten Sleman. Berdasarkan kegiatan kajian pengembangan masyarakat diketahui partisipasi aktif anggota dalam lembaga sangat diperlukan pada semua level kegiatan dalam perencanaan program, pelaksanaan pengelolaan usaha, monitoring dan evaluasi. Adanya keterlibatan seluruh komponen lembaga simpan pinjam Rukun Lestari baik itu pengurus, anggota, stakeholders dan pihak terkait sesuai kepentingannya, memunculkan sinergi pada pelaksanaan pelayanan pengelolaan usaha simpam pinjam sesuai harapan dan permasalahan yang dirasakan oleh anggota. Selanjutnya keterlibatan/partisipasi anggota akan memunculkan kesadaran dan trust yang dibutuhkan oleh pengurus dalam menjalankan pelayanan, sehingga kegiatan partisipatif pada kegiatan pengembangan masyarakat merupakan kunci keberlanjutan.
Collections
- MT - Human Ecology [2236]