Studi Interaksi Genetik × Lingkungan Galur-galur Mutan Putatif M5 dan Ketahanan terhadap Layu Bakteri pada Tomat
View/ Open
Date
2017Author
Romadhon, Muhammad Roiyan
Sutjahjo, Surjono Hadi
Wirnas, Desta
Metadata
Show full item recordAbstract
Penurunan produksi tomat di dataran rendah antara lan disebabkan oleh
pecah buah dan layu bakteri. Terdapat 17 galur mutan putatif tomat M5 yang
diperoleh dari seleksi generasi M4 dengan indeks seleksi terboboti. Selanjutnya, 17
galur putatif mutan tomat M5 digunakan untuk mengetahui adanya interaksi genetik
x lingkungan di dua lingkungan yang berbeda. Penelitian ini dilakukan pada bulan
September hingga Desember 2016 di Kebun Percobaan Leuwikopo, Dramaga,
Bogor dan Kebun Percobaan Balitsa, Lembang, Bandung. Percobaan penelitian ini
menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak dengan faktor tunggal berupa
galur serta analisis ragam gabungan dengan model campuran untuk melihat adanya
interaksi genetik x lingkungan. Keragaman genetik 17 galur mutan putatif tomat
M5 dianalisis menggunakan analisis gerombol dan analisis komponen utama.
Kriteria seleksi dianalisi dengan sidik lintas. Pendugaan keragaan galur putatif
mutan yang terbaik dengan uji Dunnet.
Hasil penelitian keragaan pecah buah meliputi persentase bobot buah pecah,
persentase jumlah buah pecah, tingkat kekerasan buah, dan indeks pecah buah di
lingkungan uji Bogor dipengaruhi oleh genotipe, sedangkan bobot buah
pertanaman, jumlah buah pertanaman, bobot buah layak pasar, dan jumlah buah
layak pasar dipengaruhi oleh interaksi genetik x lingkungan.
Berdasarkan uji tingkat ketahanan terhadap pecah buah dan daya hasi
terdapat sepuluh galur mutan putatif tomat M5 sebagai galur yang berdaya hasil
tinggi dan tahan terhadap pecah buah yaitu M5/990 Lombok 1-5-1-5 (U2), M5/495
Lombok 1-9-2-4 (U1), M5/495 Lombok 1-9-2-9 (U2), M5/495 Kemir 1-4-7-8 (U2),
M5/495 CLN 1-2-2-10 (U1), M5/990 Lombok 1-5-1-7 (U3), M5/495 Aceh 5- 4-
10-6 (U2), M5/495 STBBK 1-2-3-2 (U3), M5/495 Berlian 4-1-2-5 (U2), dan
M5/990 Kudamati 1-1-1-5 (U3).
Berdasarkan uji ketahanan terhadap layu bakteri terdapat kategori agak
tahan galur mutan putatif tomat M5 antara lain M5/495 Lombok 1-9-2-9 (U2),
M5/495 Lombok 1-9-2-4 (U1), M5/495 Lombok 4-1-3-2 (U1), M5/495 Lombok 4-
1-3-7 (U3), M5/990 Lombok 1-5-1-7 (U3), dan M5/990 Lombok 1-5-1-5 (U2).
Kategori sangat tahan yaitu galur M5/495 Lombok 1-2-2-7 (U1), M5/495 Kefa 6-
4-3-7 (U1), M5/495 STBGL 1-2-3-7 (U3), M5/990 STBGL 1-2-9-1 (U2), dan
M5/990 Kudamati 1-1-1-5 (U3).
Pengujian di dua lingkungan dan uji ketahanan terhadap layu bakteri di
dataran rendah didapatkan sepuluh galur M5 tomat sebagai galur harapan toleran
layu bakteri, tahan pecah buah, dan berdaya hasil tinggi yaitu M5/990 Lombok 1-
5-1-5 (U2), M5/495 Lombok 1-9-2-4 (U1), M5/495 Lombok 1-9-2-9 (U2), M5/495
Kemir 1-4-7-8 (U2), M5/990 Lombok 1-5-1-7 (U3), M5/495 STBBK 1-2-3-2 (U3),
M5/495 Berlian 4-1-2-5 (U2), M5/990 Kudamati 1-1-1-5 (U3), M5/495 GL 2-8-
10-5 (U2), dan M5/495 STBGL 1-2-3-7 (U3) dapat dilanjutkan penanaman
selanjutnya sebagai varietas unggul tahan pecah buah dan layu bakteri.
Kriteria seleksi perakitan varietas tahan pecah buah dan berdaya hasil tinggi
dengan memanfaatkan nilai heritabilitas arti luas yang tinggi serta berkorelasi nyata
dan berpengaruh langsung terhadap indeks pecah buah dan jumlah buah layak
pasar.
Collections
- MT - Agriculture [3780]