Potensi Acanthus ilicifolius sebagai Agen Fitoremediasi dan Fitomining pada Logam Cu di Kelurahan Wonorejo, Kota Surabaya
View/ Open
Date
2017Author
Wahwakhi, Salmana
Kusmana, Cecep
Iswantini, Dyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Pencemaran perairan yang terjadi saat ini semakin beragam dan menunjukkan gejala kerusakan yang cukup serius. Logam berat merupakan bahan pencemar di perairan yang mempunyai toksisitas tinggi dan sulit terurai. Salah satu logam berat yang mempunyai toksisitas tinggi dan banyak terkonsentrasi di perairan adalah logam Cu. Logam Cu yang berada di perairan akan terakumulasi di kawasan pesisir. Adapun upaya dalam mengurangi konsentrasi logam Cu di pesisir dapat menggunakan teknik fitoremediasi menggunakan mangrove. Namun, setelah diketahui spesies mangrove dapat digunakan sebagai tanaman fitoremediasi tidak ada pemanfaatan lanjutannya. Pemanfaatan lanjutan dari tanaman fitoremediasi dapat menggunakan teknik fitomining yang dalam penerapannya membutuhkan tanaman yang cepat tumbuh, mudah di panen, memiliki biomassa tinggi, dan mampu menyerap logam berat dalam jumlah yang tinggi. Acanthus ilicifolius adalah spesies mangrove yang berpotensi dapat dimanfaatkan untuk teknik fitoremediasi dan fitomining di kawasan pesisir. Salah satu kawasan pesisir di Indonesia yang terindikasi tercemar logam Cu dalam jumlah tinggi dan terdapat A. Ilicifolius di dalam ekosistemnya adalah muara Sungai Jagir, Kelurahan Wonorejo, Surabaya.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kandungan logam Cu di air, sedimen, dan yang terserap di A. ilicifolius; menganalisis konsentrasi logam Cu yang terakumulasi pada bagian-bagian A. ilicifolius; serta menentukan potensi dari A. ilicifolius sebagai agen fitoremediasi dan fitomining logam Cu di muara Sungai Jagir, Kelurahan Wonorejo, Surabaya. Desain penelitian dilakukan dengan menentukan 10 stasiun dengan tiap stasiun terdapat plot 1 m x 1 m dengan jarak ± 30 m antar plot dan total plot tiap stasiun adalah 10 plot. Penelitian ini menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) untuk analisis konsentrasi logam Cu. Selain itu, terdapat perhitungan untuk analisis fitoremediasi (BCF, TF, dan FTD) dan fitomining (INP, biomassa, dan potensi fitomining) pada A. ilicifolius.
Hasil analisis menunjukkan bahwa logam Cu di air pada stasiun satu sebesar < 0.004 mg L-1 sedangkan di stasiun dua dan tiga sebesar 0.05 mg L-1. Di sedimen dan bagian akar, batang, serta daun A. ilicifolius rata-rata konsentrasi logam Cu berturut-turut adalah 44.73 mg kg-1, 20.68 mg kg-1, 8.51 mg kg-1, 5.75 mg kg-1. Nilai BCF pada A. ilicifolius di bagian akar adalah 0.47 dan bagian daun adalah 0.13. Nilai TF pada A. ilicifolius adalah 0.31 dan nilai FTD A. ilicifolius adalah 0.17 pada bagian akar serta -0.18 pada bagian daun. Sehingga potensi fitoremediasi terbaik A. ilicifolius terletak pada bagian akar. Potensi A. ilicifolius untuk fitomining logam Cu hanya dapat menghasilkan 0.052 kg ha-1. Adapun dengan nilai tersebut A. ilicifolius belum dapat digunakan sebagai tanaman fitomining selain karena terdapat syarat-syarat yang belum terpenuhi dari A. ilicifolius.