Show simple item record

dc.contributor.advisorEffendi, Hefni
dc.contributor.advisorPratiwi, Niken T.M.
dc.contributor.authorWidyatmoko
dc.date.accessioned2018-02-22T03:27:57Z
dc.date.available2018-02-22T03:27:57Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91034
dc.description.abstractLimbah dari kegiatan kultivasi ikan berupa limbah organik, baik dari buangan sisa pakan, maupun feses ikan berpotensi memberikan efek buruk bagi perairan. Akumulasi dari amonia merupakan salah satu penyebab penurunan kualitas perairan yang dapat berakibat pada kegagalan produksi ikan. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam menangani masalah buangan di perairan adalah menggunakan fitoremediasi dengan sistem resirkulasi. Fitoremediasi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendekontaminasi limbah perairan dengan menggunakan tanaman dan bagian-bagiannya. Beberapa tanaman yang prospektif dan banyak ketersediaannya di Indonesia untuk digunakan sebagai agen fitoremediasi limbah organik untuk perairan adalah Vetiveria zizanioides L. Nash. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis laju penyerapan nutrien oleh vetiver dengan kepadatan berbeda dalam pengolahan limbah kultivasi ikan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2016 di Laboratorium Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH), Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian terdiri dari tiga percobaan dengan tiga ulangan, yaitu ikan nila tanpa vetiver (V. zizanioides (L.)) sebagai kontrol, ikan nila dengan 400 gram basah vetiver, dan ikan nila dengan 800 gram basah vetiver. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh terhadap perubahan konsentrasi amonia (NH3) dan ortofosfat (PO4). Penurunan konsentrasi NH3 tertinggi yaitu pada hari ke-21 sebesar 52,10% untuk P2 dan 65,16% untuk P3, sedangkan penurunan konsentrasi PO4 tertinggi yaitu pada hari ke-14 sebesar 28,50% untuk P2 dan 42,75% untuk P3. Pertumbuhan relatif (RGR) vetiver menunjukkan hasil yang relatif tidak berbeda, yaitu 0,04±0,002 g/hari untuk perlakuan P2 dan 0,04±0,001 g/hari pada perlakuan P3. Pertumbuhan harian (Growth Rate) ikan nila sebesar 0,019+0,0004 untuk P1, 0,020+0,0006 untuk P2 dan 0,025+0,0002 untuk perlakuan P3. Tingkat kelangsungan hidup (Survival Rate) ikan nila tertinggi pada P3 sebesar 100%, diikuti P2 sebesar 98% dan P1 sebesar 96%. Laju penyerapan nitrogen dan fosfor berdasarkan hasil pengujian kandungan nitrogen pada jaringan vetiver di akhir masa pemeliharaan diperoleh bahwa penggunaan tumbuhan vetiver dengan sistem resirkulasi mampu menyerap limbah organik 15,26 mg N dan 4,05 mg N dengan kepadatan 800 gr, serta 6,30 mg N dan 2,20 mg N dengan kepadatan 400 gr selama 42 hari pada limbah kultivasi ikan. Vetiver dengan kepadatan 800 gram lebih baik dalam mereduksi NH3 dan PO4. Secara deskriptif P3 lebih baik dalam mengolah limbah kultivasi ikan dan lebih optimal dalam performa ikan dibandingkan P2 dan P1. Sementara itu analisis statistik secara keseluruhan P1 berbeda nyata dengan P2 dan P3, namun P2 dan P3 tidak berbeda nyata.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcFish Cultureid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleLaju Penyerapan N dan P Limbah Kultivasi Ikan oleh Akar Wangi (Vetiveria zizanioides L. Nash) dalam Sistem Resirkulasiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordfitoremediasiid
dc.subject.keywordsistem resirkulasiid
dc.subject.keywordvetiverid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record