dc.description.abstract | Limbah dari kegiatan kultivasi ikan berupa limbah organik, baik dari
buangan sisa pakan, maupun feses ikan berpotensi memberikan efek buruk bagi
perairan. Akumulasi dari amonia merupakan salah satu penyebab penurunan
kualitas perairan yang dapat berakibat pada kegagalan produksi ikan. Salah satu
cara yang dapat digunakan dalam menangani masalah buangan di perairan adalah
menggunakan fitoremediasi dengan sistem resirkulasi. Fitoremediasi merupakan
salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendekontaminasi limbah perairan
dengan menggunakan tanaman dan bagian-bagiannya. Beberapa tanaman yang
prospektif dan banyak ketersediaannya di Indonesia untuk digunakan sebagai agen
fitoremediasi limbah organik untuk perairan adalah Vetiveria zizanioides L. Nash.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis laju penyerapan
nutrien oleh vetiver dengan kepadatan berbeda dalam pengolahan limbah kultivasi
ikan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2016 di Laboratorium
Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH), Institut Pertanian Bogor (IPB).
Penelitian terdiri dari tiga percobaan dengan tiga ulangan, yaitu ikan nila tanpa
vetiver (V. zizanioides (L.)) sebagai kontrol, ikan nila dengan 400 gram basah
vetiver, dan ikan nila dengan 800 gram basah vetiver.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh
terhadap perubahan konsentrasi amonia (NH3) dan ortofosfat (PO4). Penurunan
konsentrasi NH3 tertinggi yaitu pada hari ke-21 sebesar 52,10% untuk P2 dan
65,16% untuk P3, sedangkan penurunan konsentrasi PO4 tertinggi yaitu pada hari
ke-14 sebesar 28,50% untuk P2 dan 42,75% untuk P3. Pertumbuhan relatif (RGR)
vetiver menunjukkan hasil yang relatif tidak berbeda, yaitu 0,04±0,002 g/hari
untuk perlakuan P2 dan 0,04±0,001 g/hari pada perlakuan P3. Pertumbuhan harian
(Growth Rate) ikan nila sebesar 0,019+0,0004 untuk P1, 0,020+0,0006 untuk P2
dan 0,025+0,0002 untuk perlakuan P3. Tingkat kelangsungan hidup (Survival
Rate) ikan nila tertinggi pada P3 sebesar 100%, diikuti P2 sebesar 98% dan P1
sebesar 96%.
Laju penyerapan nitrogen dan fosfor berdasarkan hasil pengujian
kandungan nitrogen pada jaringan vetiver di akhir masa pemeliharaan diperoleh
bahwa penggunaan tumbuhan vetiver dengan sistem resirkulasi mampu menyerap
limbah organik 15,26 mg N dan 4,05 mg N dengan kepadatan 800 gr, serta 6,30
mg N dan 2,20 mg N dengan kepadatan 400 gr selama 42 hari pada limbah
kultivasi ikan.
Vetiver dengan kepadatan 800 gram lebih baik dalam mereduksi NH3 dan
PO4. Secara deskriptif P3 lebih baik dalam mengolah limbah kultivasi ikan dan
lebih optimal dalam performa ikan dibandingkan P2 dan P1. Sementara itu
analisis statistik secara keseluruhan P1 berbeda nyata dengan P2 dan P3, namun
P2 dan P3 tidak berbeda nyata. | id |