Pengaruh Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Masyarakat dan Internalisasi Eksternalitas Pabrik Kelapa Sawit (Studi Kasus: Desa Penyabungan, Jambi)
View/ Open
Date
2017Author
Utami, Rany
Putri, Eka Intan Kumala
Ekayani, Meti
Metadata
Show full item recordAbstract
Kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan salah satu komoditi utama tanaman perkebunan Indonesia sebagai penghasil devisa negara. Ekspansi perkebunan kelapa sawit berpotensi memberikan manfaat ekonomi, namun dapat mengakibatkan gangguan lingkungan. Di sisi lain, ekspansi perkebunan kelapa sawit berpengaruh terhadap perkembangan industri, salah satunya pabrik kelapa sawit (PKS). Aktivitas PKS berpotensi menimbulkan eksternalitas.
Penelitian ini dilakukan di Desa Penyabungan Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Penelitian ini melibatkan 147 responden, terdiri dari 72 rumah tangga petani dan 75 rumah tangga masyarakat di Desa Penyabungan, serta melibatkan beberapa stakeholder seperti Bappemdal, BLHD, Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan, LSM, Perusahaan, Masyarakat, dan Akademisi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besarnya nilai manfaat yang diterima rumah tangga petani akibat ekspansi perkebunan kelapa sawit, mengidentifikasi dampak ekspansi perkebunan kelapa sawit terhadap lingkungan, mengestimasi besarnya nilai internalisasi dari eksternalitas akibat aktivitas pebrik pengolahan minyak kelapa sawit, dan menganalisis peran pihak yang terkait pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis pendapatan, analisis deskriptif, replacement cost, cost of illness, contingent valuation method, analisis biaya produksi dan analisis stakeholder.
Hasil penelitian menunjukkan akibat ekspansi perkebunan kelapa sawit rumah tangga petani memperoleh nilai manfaat ekonomi berupa tambahan pendapatan sebesar 40,52%. Selain di sektor on farm, petani mendapat manfaat tambahan di sektor off farm dan non farm. Terjadi peningkatan pendapatan di sektor off farm sebesar 24,46% dan non farm sebesar 25,61%. Total perubahan pedapatan rumah tangga petani di sektor on farm, off farm, dan non farm akibat ekspansi kelapa sawit sebesar 33,42%. Dampak terhadap lingkungan akibat ekspansi perkebunan kelapa sawit berdasarkan persepsi masyarakat berupa berkurangnya kuantitas air tanah, pencemaran air dan berkurangnya populasi satwa.
Internalisasi yang dilakukan pabrik kelapa sawit (PKS) PT X dengan membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Besarnya internalisasi sebesar Rp134.678.266/tahun, meskipun sudah melakukan internalisasi namun masih menimbulkan eksternalitas akibat kondisi IPAL mulai menurun akibatnya apabila intensitas hujan tinggi, limbah cair akan meluap dan terbuang ke aliran sungai, hal ini menimbulkan biaya eksternal sebesar Rp146.194.433/tahun. Dalam penelitian ini ditawarkan alternatif internalisasi akibat limbah cair dari IPAL berupa pemberian biaya pengganti, perbaikan kolam IPAL dan fasilitas pembuatan sumur galian. Internalisasi yang direkomendasikan adalah perbaikan kolam IPAL, internalisasi ini dianggap lebih efektif dan efisien karena biaya yang dikeluarkan lebih kecil dan limbah tidak terbuang ke sungai sehingga permasalahan pencemaran limbah dapat teratasi. Stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan
perkabunan kelapa sawit di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal (Bappemdal), Dinas Perkebunan, Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD), Dinas Kehutanan, perusahaan sebagai pemain (player), masyarakat sebagai subjek (subject), LSM sebagai aktor (actor), dan akademisi sebagai penonton (spectator).