Show simple item record

dc.contributor.advisorKhomsan, Ali
dc.contributor.advisorRiyadi, Hadi
dc.contributor.authorDewi, Risti Kurnia
dc.date.accessioned2018-02-22T02:55:29Z
dc.date.available2018-02-22T02:55:29Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90989
dc.description.abstractStatus gizi seorang ibu pada masa kehamilan perlu mendapat perhatian penting karena dapat berpengaruh tidak pada kesehatan ibu saja, namun juga pada bayi yang sedang dikandungnya. Masalah gizi pada ibu hamil saat ini masih banyak ditemukan di Indonesia. Sebanyak 24.2% ibu hamil di Indonesia berisiko mengalami kurang energi kronis (KEK) pada tahun 2013. Kasus anemia dan risiko kekurangan iodium pada ibu hamil di Indonesia juga masih cukup tinggi dengan prevalensi mencapai 37.1 % dan 24.3%. Masalah KEK juga masih ditemukan di Kabupaten Sumenep dengan prevalensi yang cukup fluktuatif. Status gizi ibu hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor. Usia, usia gestasional, dan jarak kehamilan merupakan faktor – faktor internal yang dapat berpengaruh terhadap status gizi ibu hamil. Sementara faktor – faktor eksternal yang dapat berpengaruh terhadap status gizi ibu hamil diantaranya faktor sosio-ekonomi, situasi ketahanan pangan rumah tangga, dan konsumsi pangan ibu hamil baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketahanan pangan rumah tangga, kualitas diet serta kaitannya dengan status gizi ibu hamil di Kabupaten Sumenep. Sementara tujuan khusus dari penelitian ini diantaranya: (1) Menganalisis kondisi sosial dan ekonomi, budaya pangan, ketahanan pangan dan kualitas diet, ibu hamil di Kabupaten Sumenep; (2) Menganalisis status gizi ibu hamil di Kabupaten Sumenep; (3) Menganalisis hubungan ketahanan pangan rumah tangga dengan kualitas diet ibu hamil di Kabupaten Sumenep; dan (4) Menganalisis faktor – faktor yang memengaruhi status gizi ibu hamil di Kabupaten Sumenep. Penelitian ini memiliki desain berupa cross-sectional studi yang dilakukan di wilayah Puskesmas Lenteng, Moncek, Kalianget, dan Batang – Batang di Kabupaten Sumenep. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Juli 2017. Sampel dipilih secara proporsional sebanyak 145 ibu hamil. Ketahanan pangan pada penelitian ini dianalisis menggunakan indikator Maxwell (2000) dan kualitas diet dianalisis menggunakan Alternate Healthy Eating Index for pregnancy (AHEI-P). Adaptasi juga dilakukan terhadap AHEI-P untuk lebih menggambarkan situasi Indonesia. Kriteria maksimum pada serat disesuaikan menjadi 35 g/hari dan pada besi disesuaikan menjadi 37 mg/hari. Komponen energi dan protein juga ditambahkan pada AHEI-P adaptasi untuk menggambarkan situasi KEK di Indonesia. Status gizi ibu hamil pada penelitian ini sendiri digambarkan melalui indikator lingkar lengan atas (LILA) dan laju pertambahan berat badan menurut rekomendasi IOM/NRC (2009). Usia sebagian besar ibu hamil (63.4%) tergolong ke dalam dewasa muda. 41.4% ibu hamil berada pada trimester II dan 60% ibu hamilmemiliki jarak kehamilan yang baik. Sebagian besar (60.75) usia suami tergolong ke dalam dewasa madya. Pendidikan suami juga cenderung lebih baik dibanding dengan pendidikan ibu hamil. Pengetahuan gizi ibu hamil perlu ditingkatkan karena sebagian besar (77.2%) masih berada pada kategori sedang. Sebagian besar (66.9%) rumah tangga tergolong tidak miskin dan 56.5% rumah tangga tergolong ke dalam keluarga kecil. Status gizi ibu hamil tergolong baik menurut LILA, namun kurang jika menurut laju pertambahan berat badan. Tingkat kecukupan zat gizi ibu hamil tergolong defisit pada sebagian besar zat gizi kecuali pada protein, total lemak, PUFA, dan Vit. B12. 78.6% ibu hamil melakukan praktik food taboo tetapi hanya 27.6% yang mengonsumsi herbal. Ibu hamil juga perlu untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangganya karena sebesar 81.4% mengalami kurang pangan. Hasil uji validitas menunjukan bahwa AHEI-P adaptasi memiliki validitas yang lebih baik dibanding AHEI (0.804 vs 0.783). Ibu hamil perlu meningkatkan pula kualitas dietnya karena sebagian besar masih membutuhkan perbaikan dan tidak ada yang tergolong baik. Tidak ditemukan perbedaan yang nyata (p>0.05) pada kualitas diet ibu hamil dengan kondisi ketahanan pangan yang berbeda. Begitu pula dengan status gizi ibu hamil pada kondisi ketahanan pangan yang berbeda serta kualitas diet yang berbeda (p>0.05). Pada penelitian ini tingkat kecukupan protein dan lama pendidikan ibu hamil menjadi faktor yang menentukan besaran LILA ibu hamil, sementara tingkat kecukupan protein, usia gestasional, dan jarak kehamilan menjadi penentu laju pertambahan berat badan ibu hamil.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcDieteticsid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcSumenep-JATIMid
dc.titleStudi Ketahanan Pangan Rumah Tangga, Kualitas Diet, dan Status Gizi Ibu Hamil di Kabupaten Sumenepid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordibu hamilid
dc.subject.keywordketahanan pangan rumah tanggaid
dc.subject.keywordkualitas dietid
dc.subject.keywordlaju pertambahan berat badanid
dc.subject.keywordLILAid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record