Analisis Kinerja Pasar Agribisnis (Studi Kasus: Pasar Ikan Hias Parung, Kabupaten Bogor).
View/ Open
Date
2017Author
Thabrani, Cita Nabilla
Suharno
Jahroh, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Visi Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bogor adalah untuk
memajukan bidang perikanan. Namun, pendirian pasar-pasar oleh Pemda
Kabupaten Bogor sebagai sarana pertukaran dalam perikanan ternyata kurang
berkembang. Di sisi lain, Pasar Ikan Hias Parung yang didirikan tanpa campur
tangan pemerintah dan hanya mengandalkan inisiatif warga berkembang menjadi
pasar yang sangat baik jika dibandingkan pasar-pasar yang didirikan Pemda
Bogor. Ketimpangan ini menyebabkan perlu adanya evaluasi dalam hal kinerja
Pasar Ikan Hias Parung sebagai evaluasi bagi pasar pemerintah yang sepi pembeli.
Pengukuran kinerja Pasar Ikan Hias Parung dilakukan dengan menjadikan
kelengkapan sarana prasarana Sub Terminal Agribisnis (STA) sebagai benchmark
pasar ideal milik pemerintah dan konsep SCP (Structure Conduct Performance
atau struktur perilaku kinerja) sebagai indikator perhitungan efisiensi pemasaran
dan pengukuran kinerja Pasar Ikan Hias Parung. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Februari sampai April 2017, dengan total responden 15 orang dan metode
snowball sampling. Komoditas ikan yang dipilih adalah Ikan Cupang Halfmoon,
dengan pertimbangan merupakan ikan yang paling banyak diperjualbelikan di
Pasar Ikan Hias Parung. Efisiensi pemasaran saluran yang melewati Pasar Ikan
Hias Parung dibandingkan dengan efisiensi saluran yang tidak melewati Pasar
Ikan Hias Parung agar terlihat kinerja Pasar Ikan Hias parung sebagai salah satu
mata rantai di saluran tersebut.
Struktur Pasar Ikan Hias Parung mendekati struktur pasar persaingan
sempurna (PPS) dengan pangsa pasar yang cenderung merata. Terdapat 5 saluran
yang teridentifikasi melewati Pasar Ikan Hias Parung dan 4 saluran teridentifikasi
yang tidak melewati Pasar Ikan Hias Parung. Hasil analisis menunjukkan bahwa
saluran yang melewati Pasar Ikan Hias Parung lebih efisien dibandingkan saluran
yang tidak melewati Pasar Ikan Hias Parung, dengan besar margin pemasaran Rp
1 950 dan farmer’s share 45.83 persen dan rasio keuntungan 7.95. Secara garis
besar 5 dari 6 indikator sarana dan prasarana pendirian STA sudah di laksanakan
oleh Pasar Ikan Hias Parung (83.33%), hanya saja indikator promosi belum
dijalankan, hal ini karena pemilik pasar tidak melakukan promosi seperti halnya
STA, promosi dilakukan dalam bentuk lain. Pemilik pasar dipandang secara garis
besar sudah dapat menjalankan aktivitas pemasaran dengan baik, walaupun
belum sempurna. Pendirian STA secara mandiri dapat dilakukan sepanjang
terdapat inisiatif dari warga untuk mewujudkan pasar yang efisien, hal tersebut
bisa terjadi akibat adanya ketertarikan dalam peningkatan insentif dari masyarakat
itu sendiri. Peran pemerintah diperlukan untuk melakukan pendampingan agar
terciptanya pasar yang ideal sesuai dengan kelengkapan sarana dan prasarana STA.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]