Show simple item record

dc.contributor.advisorFarajallah, Achmad
dc.contributor.advisorHamidy, Amir
dc.contributor.authorAkhsani, Farid
dc.date.accessioned2018-02-22T02:07:54Z
dc.date.available2018-02-22T02:07:54Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90924
dc.description.abstractDalam dekade terakhir, sistematika dalam dunia amfibi telah berkembang pesat. Beberapa penelitian berusaha menyimpulkan hubungan kekerabatan antar setiap kelompok amfibi. Analisis molekuler menggunakan gen 16S rRNA sudah terbukti valid dalam kajian filogenetik amfibi. Evaluasi status taksonomi secara morfologi dan molekuler telah dilakukan terhadap famili Microhylidae termasuk juga Phrynella. Genus Phrynella merupakan monotipik genus yang sejauh ini hanya terdiri dari satu jenis, yakni Phrynella pulchra. Sejauh ini, P. pulchra terdistribusi di Semenanjung Malaysia, dan Pulau Mentawai. Kami mencoba mengeksplorasi pulau Sumaetra pada tahun 2014 sampai tahun 2016. Hasilnya, kami menemukan tiga lokasi P. pulchra dari Pulau Sumatera. Kami mengevaluasi status taksonomi populasi yang berasal dari Sumatera menggunakan data sekuen dari gen 16S rRNA di mitokondria. Hubungan filogenetik dianalisis menggunakan Neighbour Joining (NJ), Maximum Likelihood (ML), Bayesian Inference (BI) dan Unweighted Pair Group Method with Arithmetic Means (UPGMA). Analisis morfologi dan morfometrik juga dilakukan guna mendukung data molekuler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Phrynella adalah kelompok monofiletik terhadap anggota luar yakni, Metaphrynella, Kaloula dan Micryletta (data sekuen diunduh dari genbank). Kelompok monofiletik P. pulchra terbagi menjadi dua kelompok besar: Sumatera dan Semenanjung Malaysia. Kelompok Sumatera terdiri dari dua subkelompok: Aceh dan Sumatera Utara-Bengkulu. Jarak genetik (uncorected p-distance) antara populasi Semenanjung Malaysia dan Sumatera berkisar antara 1.1 sampai 2.0%, populasi Sumatera berkisar antara 0.0 sampai 1.1%. Rendahnya jarak genetik populasi Semenanjung Malaysia dengan Sumatera secara taksonomi menunjukkan populasi tersebut masih berada pada tingkat spesies yang sama. Analisis morfologi menghasilkan perbedaan diantara dua populasi yang alopatrik. Kelompok Sumatera memiliki banyak titik-titik hitam dibagian ventral kepala area tenggorokan, kelompok Semenanjung Malaysia sedikit memiliki titik hitam. Variasi morfologi juga terjadi antara populasi Sumatera, yakni populasi Sumatera Utara-Bengkulu dan populasi Aceh. Karakter populasi Aceh mempunyai warna orange yang terpapar kuat daripada populasi Sumatera Utara-Bengkulu.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal bioscienceid
dc.subject.ddcFilogeneticsid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleHubungan Filogenetik Phrynella pulchra Boulenger, 1887 Berdasarkan Gen 16S rRNA.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPhrynella pulchraid
dc.subject.keywordGen 16S rRNAid
dc.subject.keywordKelompok Sumateraid
dc.subject.keywordKelompok Semenanjung Malaysiaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record