Show simple item record

dc.contributor.advisorSyartinilia
dc.contributor.advisorSetiawan, Yudi
dc.contributor.authorFranjaya, Eduwin Eko
dc.date.accessioned2018-02-13T07:39:46Z
dc.date.available2018-02-13T07:39:46Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90863
dc.description.abstractPadi sawah adalah lahan pertanian penting di Indonesia, sebagai salah satu produsen beras terbesar di dunia. Setidaknya ada 26 dari 33 provinsi di Indonesia memiliki lanskap padi sawah. Meskipun demikian, adanya peningkatan populasi dan pengembangan infrastruktur telah berakibat pada konversi lahan di banyak tempat. Studi ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penutupan lahan (1994- 2015) dan faktor pendorong perubahannya, serta mengusulkan rekomendasi kebijakan untuk mewujudkan lanskap padi sawah yang berkelanjutan di Kab. Karawang. Metode analisis yang digunakan adalah dengan membangun model probabilitas perubahan tutupan lahan dengan teknik regresi logistik. Metode tersebut digabungkan dengan teknik penginderaan jauh dan SIG. Hal pertama yang dilakukan adalah mengekstrak data citra satelit dan mengolahnya menjadi peta tutupan lahan tahun 1994 dan 2015. Peta tutupan lahan tersebut kemudian di analisis untuk mendapatkan peta perubahan lahan (1994- 2015). Selanjutnya, faktor-faktor pendorong perubahan diketahui dengan pertama kali mengektraksi nilai titik-titik presence dan absence pada euclidean distance variabel lingkungan yang telah dibuat sebelumnya. Variabel tersebut adalah Elevasi 0-500 m, Elevasi >500 m, Kemiringan lahan <8%, Kemiringan lahan >8%, Sungai, Irigasi primer, CBD, Area Terbangun, Jalan Tol Nasional Arteri, dan Jalan Kolektor dan Lokal. Kemudian, nilai-nilai yang telah didapat tersebut dianalisis menggunakan metode statistik, yakni analisis logistik regresi (Regresi Logistik Biner) dengan metode Stepwise. Hasil analisis logistik regresi akan berguna dalam membangun model probabilitas. Model yang dibangun terdiri dari probabilitas tinggi, sedang, dan rendah. Pada akhirnya, model ini akan menjadi dasar dalam penentuan rekomendasi, baik secara khusus maupun umum. Hasil studi menunjukkan bahwa konversi padi sawah ke area terbangun adalah sebesar 10.326,6 ha (56% dari padi sawah yang berubah). Berdasarkan hasil tersebut, perubahan terjadi pada bagian tengah dari Kab. Karawang. Meskipun demikian, terdapat 85.597,56 ha padi yang tidak mengalami perubahan. Studi ini menunjukkan bahwa lanskap padi sawah menghadapi perubahan dalam 2 dekade terakhir. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa ada 4 variabel yang berpengaruh secara signifikan pada perubahan lanskap padi sawah. Variabel tersebut adalah Kemiringan Lahan >8%, Area Terbangun, CBD, dan Jalan Kolektor dan Lokal. Berdasarkan nilai Hosmer dan Lemeshow, model memiliki nilai signifikansi 97% yang artinya model layak. Nilai Nagelkerke R2 juga menunjukkan persentase sebesar 86,7 % yang artinya sebanyak 86,7 % probabilitas perubahan lahan dapat dijelaskan oleh model dan 13,3 % sisanya dijelaskan diluar model. Berdasarkan peta penutupan dan penggunaan lahan 1994-2015, peningkatan area terbangun terfokus pada bagian tengah Kabupaten Karawang dan di sepanjang jalur jalan baik Tol, Nasional, maupun Arteri. Keberadaan jalan sebagai bentuk aksesibilitas merupakan salah satu sumber utama yang mempengaruhi perubahan lahan. Tersedianya aksesibilitas berupa jalan turut mempengaruhi perkembangan area perekonomian dan permukiman di sekitarnya. Secara umum, bentuk perubahan lahan di Kabupaten Karawang adalah pertanian padi sawah menuju industri dan permukiman. Meskipun pengembangan Kab. Karawang diarahkan dalam bidang pertanian dan industri, namun keberadaan jalan-jalan utama tersebut di atas yang terdapat di batas area antara utara dan selatan telah memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perubahan padi sawah di sekitarnya. Sangat diperlukan pengawasan yang maksimal, mengingat pemerintah Kab. Karawang menetapkan area strategis tanaman pangan berada dekat area tersebut. Dilihat dari faktor penyebab perubahan, 4 variabel driving forces yang didapatkan sangat berkaitan dengan nilai strategis lahan. Apabila diperhatikan lebih lanjut, beberapa variabel tersebut merupakan variabel yang umum menjadi faktor penyebab perubahan lahan, terutama keberadaan area terbangun dan area perekonomian. Rekomendasi diberikan berdasarkan probabilitas perubahan lanskap. Rekomendasi berdasarkan probabilitas terdiri dari area dengan probabilitas tinggi, sedang, dan rendah. Rekomendasi ini juga disertai dengan kebijakan dan tindakan manajemen adaptif perubahan lanskap padi sawah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcLandscapeid
dc.subject.ddcPaddy fieldid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcKarawang-JABARid
dc.titleKajian Perubahan Lanskap Padi Sawah di Kabupaten Karawang - Jawa Barat.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordfaktor pendorong perubahanid
dc.subject.keywordmanajemen adaptifid
dc.subject.keywordmodel probabilitasid
dc.subject.keywordpadi sawahid
dc.subject.keywordregresi logistikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record