Kajian Perubahan Lanskap Padi Sawah di Kabupaten Karawang - Jawa Barat.
View/ Open
Date
2017Author
Franjaya, Eduwin Eko
Syartinilia
Setiawan, Yudi
Metadata
Show full item recordAbstract
Padi sawah adalah lahan pertanian penting di Indonesia, sebagai salah satu
produsen beras terbesar di dunia. Setidaknya ada 26 dari 33 provinsi di Indonesia
memiliki lanskap padi sawah. Meskipun demikian, adanya peningkatan populasi
dan pengembangan infrastruktur telah berakibat pada konversi lahan di banyak
tempat. Studi ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penutupan lahan (1994-
2015) dan faktor pendorong perubahannya, serta mengusulkan rekomendasi
kebijakan untuk mewujudkan lanskap padi sawah yang berkelanjutan di Kab.
Karawang. Metode analisis yang digunakan adalah dengan membangun model
probabilitas perubahan tutupan lahan dengan teknik regresi logistik. Metode
tersebut digabungkan dengan teknik penginderaan jauh dan SIG.
Hal pertama yang dilakukan adalah mengekstrak data citra satelit dan
mengolahnya menjadi peta tutupan lahan tahun 1994 dan 2015. Peta tutupan lahan
tersebut kemudian di analisis untuk mendapatkan peta perubahan lahan (1994-
2015). Selanjutnya, faktor-faktor pendorong perubahan diketahui dengan pertama
kali mengektraksi nilai titik-titik presence dan absence pada euclidean distance
variabel lingkungan yang telah dibuat sebelumnya. Variabel tersebut adalah
Elevasi 0-500 m, Elevasi >500 m, Kemiringan lahan <8%, Kemiringan lahan >8%,
Sungai, Irigasi primer, CBD, Area Terbangun, Jalan Tol Nasional Arteri, dan
Jalan Kolektor dan Lokal. Kemudian, nilai-nilai yang telah didapat tersebut
dianalisis menggunakan metode statistik, yakni analisis logistik regresi (Regresi
Logistik Biner) dengan metode Stepwise. Hasil analisis logistik regresi akan
berguna dalam membangun model probabilitas. Model yang dibangun terdiri dari
probabilitas tinggi, sedang, dan rendah. Pada akhirnya, model ini akan menjadi
dasar dalam penentuan rekomendasi, baik secara khusus maupun umum.
Hasil studi menunjukkan bahwa konversi padi sawah ke area terbangun
adalah sebesar 10.326,6 ha (56% dari padi sawah yang berubah). Berdasarkan
hasil tersebut, perubahan terjadi pada bagian tengah dari Kab. Karawang.
Meskipun demikian, terdapat 85.597,56 ha padi yang tidak mengalami perubahan.
Studi ini menunjukkan bahwa lanskap padi sawah menghadapi perubahan dalam 2
dekade terakhir. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa ada 4 variabel yang
berpengaruh secara signifikan pada perubahan lanskap padi sawah. Variabel
tersebut adalah Kemiringan Lahan >8%, Area Terbangun, CBD, dan Jalan
Kolektor dan Lokal. Berdasarkan nilai Hosmer dan Lemeshow, model memiliki
nilai signifikansi 97% yang artinya model layak. Nilai Nagelkerke R2 juga
menunjukkan persentase sebesar 86,7 % yang artinya sebanyak 86,7 %
probabilitas perubahan lahan dapat dijelaskan oleh model dan 13,3 % sisanya
dijelaskan diluar model.
Berdasarkan peta penutupan dan penggunaan lahan 1994-2015, peningkatan
area terbangun terfokus pada bagian tengah Kabupaten Karawang dan di
sepanjang jalur jalan baik Tol, Nasional, maupun Arteri. Keberadaan jalan sebagai
bentuk aksesibilitas merupakan salah satu sumber utama yang mempengaruhi
perubahan lahan. Tersedianya aksesibilitas berupa jalan turut mempengaruhi
perkembangan area perekonomian dan permukiman di sekitarnya. Secara umum,
bentuk perubahan lahan di Kabupaten Karawang adalah pertanian padi sawah
menuju industri dan permukiman. Meskipun pengembangan Kab. Karawang
diarahkan dalam bidang pertanian dan industri, namun keberadaan jalan-jalan
utama tersebut di atas yang terdapat di batas area antara utara dan selatan telah
memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perubahan padi sawah di
sekitarnya. Sangat diperlukan pengawasan yang maksimal, mengingat pemerintah
Kab. Karawang menetapkan area strategis tanaman pangan berada dekat area
tersebut. Dilihat dari faktor penyebab perubahan, 4 variabel driving forces yang
didapatkan sangat berkaitan dengan nilai strategis lahan. Apabila diperhatikan
lebih lanjut, beberapa variabel tersebut merupakan variabel yang umum menjadi
faktor penyebab perubahan lahan, terutama keberadaan area terbangun dan area
perekonomian.
Rekomendasi diberikan berdasarkan probabilitas perubahan lanskap.
Rekomendasi berdasarkan probabilitas terdiri dari area dengan probabilitas tinggi,
sedang, dan rendah. Rekomendasi ini juga disertai dengan kebijakan dan tindakan
manajemen adaptif perubahan lanskap padi sawah.
Collections
- MT - Agriculture [3683]