dc.description.abstract | Temu hitam merupakan tanaman tropis yang berasal dari Asia Selatan dan
Asia Tenggara yang rimpangnya sering dimanfaatkan sebagai obat tradional.
Khasiatnya ntara lain sebagai antihepatitis, antihiperlipidemia, antiinflamasi,
antitumor, antikarsinogenik, antivitral, dan detoksifikasi. Rimpangnya juga
memiliki aktivitas antioksidan. Namun, senyawa aktif yang memiliki aktivitas
antioksidan dalam fraksi polar rimpang tersebut belum banyak diteliti. Penelitian
ini bertujuan mengisolasi senyawa metabolit sekunder dari fraksi polar ekstrak
temu hitam dan menentukan aktivitas antioksidannya. Metabolit sekunder
diisolasi dengan teknik kromatografi cair vakum, kromatografi radial,
kromatografi kolom, dan kromatografi lapis tipis preparatif. Pencirian fraksi yang
telah dimurnikan menggunakan kromatografi cair-spektroskopi massa
menghasilkan 2 puncak dominan yang diidentifikasi sebagai X dan Y. Senyawa
pada puncak X diduga dari golongan seskuiterpena, sedangkan pada puncak Y
diduga berasal dari golongan isoflavon, yaitu kromena. Dengan demikian, fraksi
yang dimurnikan memiliki aktivitas antioksidan yang sangat lemah. | id |