Dampak Pembangunan Jalan Tol terhadap Nilai Lahan dan Bangunan Serta Sustainable Livelihood Masyarakat Desa Lematang (Studi Kasus: Jalan Tol Trans Sumatera Seksi 2 Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan).
Abstract
Pertambuhan penduduk di Kabupaten Lampung Selatan yang diikuti dengan kenaikan
jumlah kendaraan namun kurang akan peningkatan infrastuktur jalan, membutuhkan adanya
kebijakan salah satunya pembangunan inrastuktur jalan tol dan berdampak kepada pembebasan
lahan dan bangunan untuk mendukung pembangunan tersebut. Penelitian ini berlokasi di Desa
Lematang dan bertujuan (1) menganalisis persepsi masyarakat mengenai proyek pembangunan
Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS); (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
lahan dan bangunan sebagai ganti rugi pembebasan; dan (3) menganalisis perubahan kapital
yang mempengaruhi sustainable livelihood masyarakat yang terkena proyek pembangunan
JTTS. Metode yang digunakan adalah analisis persepsi dengan skala likert, hedonic pricing
method, dan sustainable livelihood analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara
umum persepsi responden masyarakat setuju dengan sosialisasi tentang proyek sudah cukup
dan proses pencairan ganti rugi sudah dilakukan dengan baik, namun ragu akan pelaksanaan
pembebasan lahan yang dilakukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi besaran nilai lahan dan
bangunan dipengaruhi oleh luas lahan, luas bangunan, jarak menuju pasar pusat, dan
kepemilikan sertifikat dari lahan dan bangunan tersebut. Sustainable livelihood sesudah adanya
pembangunan JTTS memberikan pengaruh buruk atau cenderung mengalami penurunan
dibandingkan sebelum ada proyek, penurunan terbesar terjadi pada natural capital.
