Karakterisasi dan Evaluasi Pertumbuhan Enam Genotipe Hotong Hasil Eksplorasi
View/ Open
Date
2017Author
Az Zahroh, Zulfa
Ardie, Sintho Wahyuning
Khumaida, Nurul
Metadata
Show full item recordAbstract
Hotong (Setaria italica (L.) Beauv) merupakan salah satu tanaman serealia
yang memiliki kandungan nutrisi baik dan toleran terhadap kondisi kekeringan
dan salinitas. Walaupun hotong memiliki potensi sebagai pangan fungsional,
hotong masih kurang dimanfaatkan di Indonesia. Eksplorasi hotong telah
dilakukan pada tahun 2015-2016 dan karakterisasi plasma nutfah hotong menjadi
penting dilakukan sebagai langkah awal program pemuliaan tanaman hotong.
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi karakter morfologi dan karakter
agronomi enam genotipe lokal hotong. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kebun
Percobaan Cikabayan Bawah, IPB, pada bulan Januari hingga Juli 2017.
Percobaan disusun berdasarkan rancangan kelompok lengkap teracak dengan
enam genotipe hotong sebagai faktor perlakuan dalam tiga ulangan. Genotipe
yang digunakan terdiri atas genotipe „Padang‟ dan lima genotipe Botok dari Nusa
Tenggara Timur („Botok 2‟, „Botok 4‟, „Botok 10‟, „Botok 15‟ dan „Botok 19‟).
Hasil karakterisasi morfologi menunjukkan keragaman karakter morfologi antar
enam genotipe hotong. Berdasarkan dendrogram yang dibangun, keenam genotipe
hotong terbagi dalam empat kelompok dengan kemiripan morfologi sebesar
73,36%. Hasil evaluasi karakter agronomi menunjukkan bahwa genotipe „Botok
10‟ memiliki estimasi produktivitas tertinggi (2,61 ton ha-1), sedangkan genotipe
„Botok 19‟ memiliki estimasi produktivitas terendah (1,64 ton ha-1). Berdasarkan
scatter plot yang dibangun, genotipe „Botok 10‟, „Botok 15‟ dan „Botok 4‟
merupakan genotipe yang potensial untuk dikembangkan karena memiliki
estimasi produktivitas yang tinggi dan umur panen yang cepat.