dc.description.abstract | Pukat cincin adalah salah satu ciri perikanan tangkap di Kabupaten Banggai.
Kinerja usaha penangkapan ikan dapat diukur dari produktivitas kapal-kapal pukat
cincin. Panjang pukat cincin yang dioperasikan kapal - kapal ikan di kabupaten ini
tidak seragam. Semakin panjang pukat cincin berarti semakin besar modal usaha.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung produktivitas armada pukat cincin di
Kabupaten Banggai yang memiliki panjang jaring berbeda. Informasi tentang
produktivitas ini penting sebagai pertimbangan dalam menentukan langkah atau
strategi pengelolaan perikanan setempat. Penelitian ini dilaksanakan melalui
pengumpulan data mulai dari 13 Maret hingga 10 April 2017 di tempat pendaratan
ikan yang tersebar di empat desa, yaitu Desa Toipan, Desa Poh, Desa Jaya Bakti,
Kecamatan Pagimana dan Desa Lontio, Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai,
Sulawesi Tengah dan studi literatur. Rata-rata produktivitas armada pukat cincin
di Kabupaten Banggai dalam periode 2012-2016 sebesar 355 kg/trip atau setara
dengan 7 basket/trip. Pada kapal-kapal yang dijadikan sampel oleh peneliti, kapal
dengan jaring sepanjang 220 m menunjukkan produktivitas berkisar 25-100 basket
dengan modus produksi sebanyak 40 basket/trip, lebih tinggi dari kapal dengan
jaring yang panjangnya 100 m, 125 m, 130, 165 m, dan 450 m. Penggunaan pukat
cincin dengan panjang 220 m direkomendasikan untuk diterapkan oleh armada
pukat cincin di Kabupaten Banggai. | id |