Evaluasi Pertumbuhan dan Hasil Sepuluh Genotipe Hotong (Setaria italica (L.) Beauv) pada Kondisi Cekaman Salinitas
View/ Open
Date
2017Author
Ihsan, Satria Muhammad
Ardie, Sintho Wahyuning
Khumaida, Nurul
Metadata
Show full item recordAbstract
Cekaman salinitas merupakan salah satu cekaman abiotik utama yang dapat
menghambat pertumbuhan dan menurunkan hasil tanaman bahkan menyebabkan
kematian pada tanaman. Hotong (Setaria italica) merupakan salah satu tanaman
yang toleran terhadap cekaman salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pertumbuhan dan hasil sepuluh genotipe hotong. Penelitian ini
dilaksanakan di rumah kaca kebun percobaan Cikabayan (240 m dpl) pada bulan
Februari sampai Juli 2017. Penelitian disusun berdasarkan rancangan kelompok
lengkap teracak faktorial dua faktor dengan lima ulangan. Faktor pertama adalah
genotipe hotong yaitu ICERI 1, ICERI 2, ICERI 3, ICERI 4, ICERI 5, ICERI 6,
ICERI 7, ICERI 8, ICERI 9 dan ICERI 10. Faktor kedua adalah cekaman salinitas
menggunakan dua taraf konsentrasi berbeda, yaitu 0 mM NaCl dan 60 mM NaCl
yang setara dengan konduktivitas elektrik sebesar 2.2±0.6 dS.m-1 dan
6.7±1.6 dS.m-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil
sepuluh genotipe hotong beragam antar genotipe. Genotipe ICERI 1, ICERI 3,
ICERI 8 dan ICERI 10 memiliki ciri fisik tanaman yang lebih besar dibanding
genotipe lain. Genotipe ICERI 5 dan ICERI 6 memiliki umur berbunga paling
cepat, sedangkan yang paling lama adalah ICERI 3. Genotipe ICERI 4
menghasilkan bobot malai per tanaman paling tinggi dari semua genotipe pada
kondisi tidak tercekam salinitas, namun pada kondisi tercekam salinitas bobot
malai per tanaman ICERI 4 lebih rendah dibandingkan genotipe ICERI 6 yang
menghasilkan bobot malai per tanaman paling tinggi pada kondisi tercekam salinitas.
Berdasarkan penghitungan indeks toleransi cekaman, genotipe ICERI 6
merupakan tanaman yang diduga paling toleran terhadap cekaman salinitas diikuti
ICERI 2, ICERI 4 dan ICERI 5 sedangkan genotipe ICERI 1, ICERI 7 dan ICERI
9 diduga lebih peka terhadap cekaman salinitas.