Dinamika Curah Hujan dikaitkan dengan Produksi TM Kelapa Sawit (Studi Kasus di PT. Sentosa Kalimantan Jaya) Berau, Kalimantan Timur.
Abstract
Kelapa sawit sebagai sumber penghasil minyak nabati memegang peranan
penting bagi perekonomian negara. Penanaman kelapa sawit umumnya dilakukan
di negara dengan beriklim tropis yang memiliki curah hujan tinggi (minimum
1.600 mm/tahun). Penelitian dilakukan untuk menganalisis adanya hubungan
antara curah hujan terhadap produksi TM kelapa sawit dan sex ratio. Penelitian ini
menggunakan metode percobaan Analisis yang digunakan adalah analisis regresi
dan analisis korelasi dengan bantuan software MINITAB 14. Analisis korelasi ini
dilakukan untuk melihat hubungan antara curah hujan dengan produksi kelapa
sawit apakah positif atau negatif dan analisis regresi untuk memprediksi nilai dari
curah hujan apabila nilai produksi mengalami kenaikan atau penurunan. Uji
koefisien regresi sederhana digunakan untuk mengetahui apakah curah hujan
berpengaruh secara signifikan terhadap sex ratio. Hasil penelitian menunjukkan
Curah hujan yang di analisis pada bulan ke 12 hingga 36 bulan sebelumnya
mendapatkan hasil yang berpengaruh sangat nyata terhadap produksi di tahun
2017 yaitu pada bulan ke 20, 31, 34 dan 36. Peramalan data produksi ditahun
2018, 2019 dan 2020 hanya menggunakan hasil analisis regresi dari bulan ke 36
karena pada bulan tersebut sudah mencakup dari bulan ke 20, 31 dan 34.
Persamaaan regresi yang digunakan yaitu y = 0,8665x + 773,98 maka akan
terlihat estimasi data pada bulam berikutnya. Hasil analisis regresi antara curah
hujan dengan sex ratio didapatkan hasil yang berpengaruh nyata pada bulan ke 1,
7, 14 dan 16 akan tetapi hubungan yang sangat berpengaruh terdapat pada bulan
ke 9 dan 17.