Analisis Morfologi dan Molekuler Kentang (Solanum tuberosum L.) Mutan dari Kultivar Baraka.
View/ Open
Date
2017Author
Nastiti, Truly Auliya Mukti
Suharsono
Tjahjoleksono, Aris
Metadata
Show full item recordAbstract
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura utama di Indonesia. Bibit unggul sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kentang nasional. Salah satu cara untuk mendapatkan bibit unggul ialah melalui induksi mutasi. Kentang kultivar Baraka mutan klon 14.5 yang memiliki sifat resisten terhadap bakteri penyebab penyakit layu bakteri dan busuk lunak dianalisis secara molekuler dan morfologi untuk mengetahui perubahan yang terjadi. Analisis molekuler dilakukan dengan analisis Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) menggunakan primer acak. Penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan morfologi dan molekuler dari kentang klon 14.5 yang merupakan mutan dari kultivar Baraka, dibandingkan dengan kentang non mutan. Amplifikasi RAPD dengan delapan primer acak menunjukkan bahwa dua primer, yaitu OPA 7 dan OPA 10, menghasilkan fragmen DNA polimorfik. Amplifikasi menggunakan kedua primer tersebut menghasilkan fragmen polimorfik dengan dua fragmen yang khas untuk klon 14.5. Analisis morfologi yang meliputi jumlah cabang dan jumlah daun pada 50 hari setelah tanam (HST), dan tinggi tajuk, jumlah umbi, panjang umbi, diameter umbi, bobot umbi, bobot tajuk basah dan kering, bobot akar basah dan kering, serta NBA pada saat panen menunjukkan tidak ada perbedaan nyata (P > 0,05) antara kultivar Baraka dan klon 14.5. Tinggi tajuk pada 50 HST menunjukkan bahwa klon 14.5 lebih tinggi daripada kultivar Baraka.
Collections
- UT - Biology [2145]