dc.description.abstract | Publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa provinsi Banten
selalu menjadi provinsi dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi di
Pulau Jawa selama periode 2006 hingga 2016. Salah satu upaya dalam
menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan melakukan klasifikasi
pengangguran dan bukan pengangguran serta mengidentifikasi karakteristiknya,
agar kemudian kebijakan yang dibuat pemerintah tidak salah sasaran. Metode
klasifikasi yang digunakan adalah metode Classification and Regression Tree
(CART) yang memiliki kemudahan interpretasi terhadap hasil analisis. Akurasi
suatu pohon klasifikasi dapat dilihat dari nilai spesifisitas, sensitivitas, dan Area
Under Curve (AUC). Namun ketidakseimbangan data menyebabkan rendahnya
nilai sensitivitas dan AUC. Salah satu alternatif untuk meningkatkan akurasi adalah
dengan melakukan Synthetic Minority Oversampling Technique (SMOTE) pada
tahap pra pengolahan data. Pohon klasifikasi dengan SMOTE lebih akurat
dibandingkan dengan pohon klasifikasi tanpa SMOTE, karena mampu
meningkatkan nilai sensitivitas menjadi 77.78%, dari sebelumnya yang hanya
6.35%. Selain itu, nilai AUC yang dihasilkan juga lebih tinggi yaitu sebesar 0.7846,
sedangkan AUC pohon klasifikasi tanpa SMOTE sebesar 0.7507. Pohon klasifikasi
terbaik menghasilkan 18 simpul terminal yang dipengaruhi enam peubah penjelas,
yaitu usia, jenis kelamin, status kawin, status dalam keluarga, tingkat pendidikan,
dan daerah tempat tinggal. | id |