Implikasi Penggunaan Kawasan Hutan untuk Waduk Jatigede Terhadap Kelestarian Produksi di KPH Sumedang
Abstract
KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Sumedang Divisi Regional Jawa Barat-Banten mengelola tiga kelas perusahaan yaitu kelas perusahaan jati, pinus dan karet dengan luas wilayah 37 572.63 ha. Pembangunan waduk Jatigede memerlukan lahan seluas 4 941 ha yang mencakup didalamnya lahan masyarakat seluas 3 580 ha dan lahan KPH di wilayah pengelolaan BKPH Cadasngampar yang mengkonversi lahan seluas 1 361 ha. Penggunaan kawasan hutan untuk waduk Jatigede di KPH Sumedang merupakan kegiatan merubah fungsi kawasan hutan menjadi fungsi bukan kawasan hutan. Dalam proses pembangunannya dilakukan dengan proses Tukar-Menukar Kawasan Hutan (TMKH) dan Pinjam-pakai Kawasan Hutan (PPKH). Luas struktur tegakan pinus yang dikonversi untuk waduk Jatigede mengakibatkan pertumbuhan kelas umur tegakan pinus tidak merata. Perubahan luas struktur tegakan pinus dengan pembangunan waduk Jatigede tidak berpengaruh besar terhadap kelestarian hasil produksi di BKPH Cadasngampar.
Collections
- UT - Forest Management [3061]