Show simple item record

dc.contributor.advisorSulistiono
dc.contributor.advisorZairion
dc.contributor.authorDewantara, Wahyu
dc.date.accessioned2018-01-30T07:54:32Z
dc.date.available2018-01-30T07:54:32Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/89912
dc.description.abstractKepiting bakau (Scylla tranquebarica) merupakan salah satu komoditas perikanan penting di Segara Anakan Bagian Barat dengan informasi biologi yang masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek pertumbuhan dan reproduksi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2016- Januari 2017 di perairan Segara Anakan Bagian Barat. Total 226 individu kepiting bakau hasil tangkapan bubu memiliki lebar karapas rata-rata antara 62,98-140,34 mm. Pola pertumbuhan kepiting bakau jantan dan betina masingmasing adalah alometrik positif dan alometrik negatif. Kepiting bakau jantan memiliki nilai faktor kondisi maksimal pada bulan November dan betina pada bulan Mei. Pertumbuhan kepiting bakau jantan lebih lambat dibanding kepiting bakau betina. Nisbah kelamin kepiting bakau (jantan/betina) tertinggi pada bulan Mei. Kepiting bakau jantan matang gonad lebih cepat dibanding betina. Puncak musim pemijahan kepiting bakau diduga terjadi di bulan Mei. Potensi reproduksi kepiting bakau berkisar antara 912 300-2 881 400 butir. Gamet kepiting bakau jantan dan betina berkembang seiring dengan peningkatan kematangan gonad.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcLiving Aquatic Resources Managementid
dc.subject.ddcMud crabid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePertumbuhan dan Reproduksi Kepiting Bakau (Scylla tranquebarica Fabricus, 1798) di Perairan Segara Anakan Bagian Barat.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordpertumbuhanid
dc.subject.keywordreproduksiid
dc.subject.keywordScylla tranquebaricaid
dc.subject.keywordSegara Anakan Bagian Baratid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record