Produksi Umbi G2 Kentang (Solanum tuberosum L.) Menggunakan Benih Sumber Berupa Umbi dan Stek.
Abstract
Produksi benih menggunakan umbi dan stek dilakukan untuk mengetahui
pertumbuhan dan hasil umbi G2 kentang (Solanum tuberosum L.). Saat ini di
Indonesia, stek kentang digunakan secara terbatas untuk produksi umbi G0 dan G1
pada kondisi terkontrol (rumah kaca atau rumah kasa). Rancangan Kelompok
Lengkap Teracak (RKLT) digunakan pada penelitian ini dengan kultivar (Intan dan
Medians) dan benih sumber (umbi (G0) dan stek) sebagai faktor. Data dianalisis
dengan analisis sidik ragam yang kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan.
Tanaman kentang yang ditanam dengan benih sumber stek menghasilkan jumlah
daun dan cabang yang lebih banyak pada kedua kultivar. Namun, tidak berbeda
nyata pada peubah tinggi tanaman. Jumlah umbi per tanaman menunjukkan hasil
tidak berbeda nyata pada seluruh kombinasi perlakuan dengan 5,0 hingga 5,7 umbi
per tanaman. Produktivitas umbi yang lebih besar dihasilkan oleh tanaman kentang
dengan benih sumber umbi pada kedua kultivar. Persentase umbi berukuran kecil
(kelas S) yang lebih besar diperoleh dari tanaman kentang dengan benih sumber
stek sebesar 82,0% (Medians) dan 94,1% (Intan). Hasil analisis usahatani
menunjukkan penggunaan benih sumber stek dibandingkan umbi menurunkan
biaya pengeluaran hingga 45%. Peningkatan hasil atau jumlah umbi dari tanaman
kentang dengan benih sumber stek dapat dilakukan untuk meningkatkan
keuntungan, mempermudah penyimpanan, pendistribusian dan pengolahan.