Nilai Ekonomi Air Irigasi dalam Usahatani Padi (Studi Kasus: Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas).
Abstract
Air irigasi merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan usahatani.
Namun, kurangnya dana dari pemerintah mengakibatkan terjadinya kerusakan
saluran irigasi, sehingga dibutuhkan biaya tambahan untuk pemeliharaan saluran
irigasi yang salah satunya dengan penerapan iuran irigasi. Maka penelitian
bertujuan untuk (1) Menganalisis struktur biaya usahatani, (2) Mengestimasi
pendapatan usahatani, (3) Mengestimasi nilai WTP iuran irigasi beserta faktorfaktornya,
dan (4) Mengestimasi nilai ekonomi air irigasi. Metode yang digunakan
untuk menjawab tujuan penelitian yaitu analisis struktur biaya usahatani, analsis
pendapatan usahatani, Contingen Valuation Method dan regresi linier berganda, dan
nilai ekonomi air dengan pendekatan water rent, iuran irigasi riil, dan rataan WTP.
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai WTP iuran irigasi pada petani penyewa sebesar
Rp 106.675,00/luas lahan lebih tinggi dibandingkan dengan petani pemilik sebesar
Rp 86.660,00/luas lahan dan faktor yang mempengaruhi nilai WTP yaitu produksi
usahatani dan pendapatan luar usahatani. Kemudian, hasil perhitungan nilai
ekonomi air dengan pendekatan water rent pada petani pemilik Rp 832,49/m3 yang
setara dengan Rp 1.798,85/kg dan pada petani penyewa Rp 433,51/m3 yang setara
dengan Rp 932,05/kg, kemudian dengan pendekatan iuran irigasi riil pada petani
pemilik sebesar Rp 32,23/m3 yang setara dengan Rp 69,29/kg dan pada petani
penyewa Rp 35,46/m3 yang setara dengan Rp 76,24/kg, sedangkan dengan
pendekatan rataan WTP pada petani pemilik Rp 19,61/m3 yang setara dengan Rp
42,16/kg dan pada petani penyewa Rp 21,28/m3 yang setara dengan Rp 45,75/kg.