Infeksi endoparasit pada babi betina induk (Sus spp.) di Kabupaten Tabanan
dc.contributor.advisor | Tiuria, Risa | |
dc.contributor.advisor | Nugraha, Arifin Budiman | |
dc.contributor.author | Yuda, I Putu Gede Kusuma | |
dc.date.accessioned | 2018-01-12T03:04:51Z | |
dc.date.available | 2018-01-12T03:04:51Z | |
dc.date.issued | 2017 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/89147 | |
dc.description.abstract | Babi di Bali memiliki nilai yang lebih dari sekedar sebagai sumber protein. Babi memiliki peran penting dalam penyelenggaraan upacara-upacara agama dan upacara adat. Babi sangat rentan terinfeksi endoparasit. Infeksi endoparasit pada babi akan berdampak pada performa dan kesehatan babi. Beberapa babi yang terinfeksi endoparasit tidak menunjukkan gejala klinis, tetapi akan menurunkan efisiensi pakan dan produktivitas babi tersebut. Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi endoparasit dan mengidentifikasi endoparasit yang ada pada saluran pencernaan babi betina induk di Kabupaten Tabanan. Penelitian dilakukan dari bulan Agustus 2016 hingga bulan Januari 2017. Sampel yang diambil sebanyak 150 sampel dari peternakan babi yang ada di Kabupaten Tabanan, kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium Helmintologi Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Sampel diperiksa secara kualitatif dengan uji pengapungan sederhana. Sampel yang positif ditemukan telur cacing atau ookista protozoa dilanjutkan dengan pemeriksaan secara kuantatif dengan uji Mc Master yang telah dimodifikasi untuk menghitung TTGT atau OTGT. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi infeksi tunggal dan campuran. Jenis cacing yang menginfeksi babi betina induk di Kabupaten Tabanan adalah Ascaris suum dan Trichuris suis. Prevalensi infeksi Ascaris suum tunggal adalah 6.00% sedangkan prevalensi Trischuris suis tunggal adalah 2.67%. Jenis protozoa yang menginfeksi babi betina induk di Kabupaten Tabanan adalah Eimeria sp dengan prevalensi infeksi tunggal 50.67%. Prevalensi infeksi campuran Ascaris suum dan Eimeria sp. adalah 2.00%. Prevalensi infeksi campuran Trichuris suis dan Eimeria sp. adalah 1.30%. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | Bogor Agricultural University (IPB) | id |
dc.subject.ddc | Animal diseases | id |
dc.subject.ddc | Pigs | id |
dc.subject.ddc | 2017 | id |
dc.subject.ddc | Bogor-JABAR | id |
dc.title | Infeksi endoparasit pada babi betina induk (Sus spp.) di Kabupaten Tabanan | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | Ascaris suum | id |
dc.subject.keyword | Eimeria sp. | id |
dc.subject.keyword | Trichuris suis | id |
dc.subject.keyword | endoparasit | id |
dc.subject.keyword | babi betina induk | id |
dc.subject.keyword | Kabupaten Tabanan | id |