Infeksi endoparasit pada babi betina induk (Sus spp.) di Kabupaten Tabanan
View/ Open
Date
2017Author
Yuda, I Putu Gede Kusuma
Tiuria, Risa
Nugraha, Arifin Budiman
Metadata
Show full item recordAbstract
Babi di Bali memiliki nilai yang lebih dari sekedar sebagai sumber protein.
Babi memiliki peran penting dalam penyelenggaraan upacara-upacara agama dan
upacara adat. Babi sangat rentan terinfeksi endoparasit. Infeksi endoparasit pada
babi akan berdampak pada performa dan kesehatan babi. Beberapa babi yang
terinfeksi endoparasit tidak menunjukkan gejala klinis, tetapi akan menurunkan
efisiensi pakan dan produktivitas babi tersebut. Penelitian Ini bertujuan untuk
mengetahui prevalensi infeksi endoparasit dan mengidentifikasi endoparasit yang
ada pada saluran pencernaan babi betina induk di Kabupaten Tabanan. Penelitian
dilakukan dari bulan Agustus 2016 hingga bulan Januari 2017. Sampel yang
diambil sebanyak 150 sampel dari peternakan babi yang ada di Kabupaten
Tabanan, kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium Helmintologi
Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor. Sampel diperiksa secara kualitatif dengan uji
pengapungan sederhana. Sampel yang positif ditemukan telur cacing atau ookista
protozoa dilanjutkan dengan pemeriksaan secara kuantatif dengan uji Mc Master
yang telah dimodifikasi untuk menghitung TTGT atau OTGT. Hasil penelitian ini
menunjukkan terjadi infeksi tunggal dan campuran. Jenis cacing yang
menginfeksi babi betina induk di Kabupaten Tabanan adalah Ascaris suum dan
Trichuris suis. Prevalensi infeksi Ascaris suum tunggal adalah 6.00% sedangkan
prevalensi Trischuris suis tunggal adalah 2.67%. Jenis protozoa yang menginfeksi
babi betina induk di Kabupaten Tabanan adalah Eimeria sp dengan prevalensi
infeksi tunggal 50.67%. Prevalensi infeksi campuran Ascaris suum dan Eimeria
sp. adalah 2.00%. Prevalensi infeksi campuran Trichuris suis dan Eimeria sp.
adalah 1.30%.