Penerapan Metode Seismik Refleksi Multichannel untuk Pengukuran Temperatur di Laut Sulawesi.
View/ Open
Date
2017Author
Fajaryanti, Rina
Manik, Henry Munandar
Purwanto, Catur
Metadata
Show full item recordAbstract
Seismik oseanografi merupakan gabungan ilmu seismik dan oseanografi
fisik yang dapat digunakan untuk mempelajari fenomena di kolom perairan.
Seismik oseanografi memberikan gambaran struktur kolom perairan dalam
penampang seismik secara lebih rinci untuk cakupan yang luas. Resolusi vertikal
dan horizontal data seismik yaitu masing-masing 6.3 m dan 93.5 m. Tujuan
penelitian ini adalah mengukur temperatur di Laut Sulawesi menggunakan data
seismik dan data CTD. Data seismik dan CTD pada lintasan 17 diperoleh dari
survei P3GL pada bulan Mei 2016 di Laut Sulawesi. Pengolahan data
dikelompokkan ke dalam tiga tahapan, yaitu pengolahan data seismik
mengunakan perangkat lunak ProMax 2D, pengolahan seismogram sintetik
menggunakan Hampson-Russell Software, dan pengolahan sebaran temperatur
menggunakan perangkat lunak Ocean Data View. Temperatur Laut Sulawesi
berdasarkan data CTD berkisar 4.7-30.3 , sedangkan temperatur Laut Sulawesi
berdasarkan data seismik berkisar 4.49-30.29 Korelasi antara nilai temperatur
data seismik dan data CTD yaitu 0.99. Perbedaan ini diakibatkan oleh perbedaan
vertical sampling, dimana data CTD diambil tiap interval 1 m sedangkan
kecepatan suara diekstrak tiap interval 10 m. Impedansi akustik di Laut Sulawesi
berkisar 1.529-1.578 MRy dan lebih banyak dipengaruhi oleh kecepatan suara
dibandingkan dengan densitas air laut, sementara nilai kecepatan suara lebih
dipengaruhi oleh temperatur. Korelasi antara seismik lapang dengan seismik
sintetik menggunakan data CTD sebesar 0.7.