Manajemen Pengendalian Gulma Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Kebun Sei Batang Ulak PT Ciliandra Perkasa, First Resources, Riau.
Abstract
Budidaya kelapa sawit di Indonesia menjadi sektor penting untuk pendapatan
negara, peningkatan luas tanam, jumlah produksi dan ekspor meningkat dari tahun
ke tahun. Produksi kelapa sawit dipengaruhi oleh faktor fisiologi dan faktor
lingkungan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi diantaranya iklim topologi
tanah, gulma dll. Gulma menjadi faktor pembatas pada penurunan hasil produksi
tandan sawit. Manajemen pengendalian gulma berperan penting dalam upaya
peningkatan produksi dan mutu buah. Kegiatan magang di kebun Sei Batang Ulak,
PT Ciliandra Perkasa bertujuan memperoleh pengalaman kerja dalam pengelolaan
perkebunan sawit, menambah wawasan pengetahuan manajerial kebun,
keterampilan budidaya, teknik panen, dan pengolahan kelapa sawit. Pelaksanaan
magang fokus pada peningkatan pemahaman dan keterampilan tentang kelapa sawit
terutama manajemen pengendalian gulma, mempelajari permasalahan dengan
upaya pengendaliannya dan menganalisis keberhasilan pengendalian gulma di
perkebunan kelapa sawit. Hasil pengamatan identifikasi gulma menunjukkan
terdapat 35 spesies gulma yang terdiri 23 jenis gulma daun lebar, 8 jenis gulma
rumput, 3 jenis pakis, dan satu jenis teki. Spesies gulma yang paling dominan di
gawangan hidup dan piringan adalah golongan daun lebar (Asystasia intrusa) dan
rumput (Cyrtococcum patens dan Cyrtococcum oxyphillum). Manajemen
pengendalian gulma kebun Sei Batang Ulak mengacu pada proses dari Fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Manajemen
pengendalian gulma sudah baik namun perlu peningkatan pengawasan pada pekerja
untuk mencapai ketepatan jenis, ketepatan waktu, ketepatan cara, ketepatan dosis,
ketepatan sasaran, dan ketepatan konsentrasi.