View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Forestry
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Forestry
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pemilahan Struktural Gigantochloa apus Berdasarkan Sifat Lenturnya.

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (18.97Mb)
      Date
      2017
      Author
      Nurmadina
      Nugroho, Naresworo
      Bahtiar, Effendi Tri
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Masyarakat Indonesia secara tradisional menggunakan Gigantochloa apus sebagai bahan bangunan. Untuk perencanaan bangunan modern, naskah standar pengujian dan praktek penggunaan dibutuhkan untuk menjamin keamanan pengguna. Pemilahan struktural dilakukan pada buluh bambu untuk mendapatkan nilai karakteristik desain. Nilai tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam merumuskan naskah standar pemilahan bambu oleh International Organization for Standardization (ISO). Pemilahan struktural adalah metode untuk klasifikasi bahan berdasar kualitasnya untuk tujuan struktural. Pemilahan bambu dilakukan dengan penilaian visual secara non destructive pada setiap kondisi, dimensi, dan geometri untuk menduga kekuatan dan kapasitas material. Perbandingan pemilahan visual dapat dilakukan dengan mesin dimana buluh diuji lentur dengan memberikan beban yang tetap. Mesin pemilah bekerja dengan asumsi kekuatan dan kapasitas bambu dapat diduga dengan mengukur modulus elastisitas (stiffness). Penilaian non destruktif dengan mengukur diameter (D) dan linear mass (q) adalah metode yang sederhana berkaitan dengan kerapatan dan memiliki korelasi kuat terhadap kerapatan dan memiliki korelasi kuat terhadap kekakuan (EIapp, EItrue) dan kapasitas lentur (Mmax). Pengukuran D dan q dapat dilakukan untuk menduga kapasitas G. apus. Klasifikasi bambu untuk struktural dapat dikembangkan dengan klasifikasi D dan q berdasarkan metode ISO 22156 dan confident band. Metode confident band menghasilkan nilai yang lebih konvensional daripada ISO 22156 sehingga lebih aman dan terandalkan. Diameter pangkat tiga adalah prediktor terbaik untuk menduga kekakuan, sedangkan diameter kuadrat adalah yang terbaik untuk menduga momen maksimal. Prediktor tambahan dalam regresi berganda dapat memperbaiki adj-R2, namun tetap tidak dapat diandalkan untuk menduga MOE dan MOR G. apus, sehingga pemilahan struktural bambu dapat dilakukan dengan mengklasifikasikan berdasarkan kapasitas daripada kekuatan. Pada pemilahan berdasarkan kapasitas, penambahan variabel prediktor berupa eccentricity (Ec) atau ovality (Ov), kerapatan dinding (w), buluh (c), dan kadar air (Mc) secara signifikan dapat meningkatkan koefisien determinasi.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88998
      Collections
      • MT - Forestry [1508]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository