Show simple item record

dc.contributor.advisorMutaqin, Kikin Hamzah
dc.contributor.authorWaskito, Burhan Niti
dc.date.accessioned2018-01-11T08:13:59Z
dc.date.available2018-01-11T08:13:59Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88987
dc.description.abstractJeruk merupakan salah satu komoditas holtikultura penting di Indonesia. Produksi jeruk menempati posisi keempat setelah pisang, mangga, dan nenas. Kabupaten Jember adalah salah satu daerah untuk pengembangan budidaya jeruk terbesar di Jawa Timur dan merupakan penyumbang produksi jeruk nasional. Permasalahan hama dan penyakit merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produksi jeruk antara lain adalah lalat buah, kutu loncat, penyakit blendok, tristeza dan huanglongbing (CVPD). Pemerintah telah menyusun program rehabilitasi sebagai upaya pengembangan budidaya jeruk dan juga sebagai metode pengelolaan penyakit huanglongbing. Pengetahuan, sikap, dan tindakan petani dalam pengelolaan tanaman jeruk, hama dan penyakit merupakan hal yang penting untuk diketahui dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan program rehabilitasi jeruk. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan menganalisis tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan petani dalam pengelolaan tanaman jeruk dan penyakit huanglongbing di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juli 2016 melalui metode wawancara dengan 60 petani di Kacamatan Semboro dan Umbulsari menggunakan kuesioner terstruktur. Data hasil survei disajikan secara deskriptif dan dianalisis menggunakan uji χ² test (chisquare) untuk melihat hubungan antara karakteristik petani dengan pengetahuan, sikap, dan tindakan petani dalam pengelolaan tanaman jeruk dan penyakit huanglongbing. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden (40%) memiliki pengetahuan taraf sedang tentang hama dan penyakit umum tanaman jeruk, demikian juga dengan pengetahuan tentang penyakit huanglongbing (73.3% responden). Mayoritas petani (66.7%) memiliki sikap dan tindakan yang tergolong sedang mengenai pengelolaan hama dan penyakit umum jeruk. Sikap dan tindakan mayoritas responden (56.7%) dalam pengelolaan penyakit huanglongbing umumnya tergolong rendah. Hubungan karakteristik responden menunjukkan bahwa pengetahuan responden terhadap hama dan penyakit berasosiasi dengan tingkat pendidikan, sedangkan pengetahuan tentang penyakit huanglongbing berasosiasi dengan usia dan pengalaman petani. Sikap dan tindakan responden dalam pengelolaan hama dan penyakit umum jeruk berasosiasi dengan usia petani, sedangkan sikap dan tindakan petani dalam pengelolaan penyakit huanglongbing berasosiasi dengan tingkat pendidikan dan pengalaman tani.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPlant Protectionid
dc.subject.ddcPlant Diseasesid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcJember-Jawa Timurid
dc.titlePengetahuan Sikap dan Tindakan Petani dalam Pengelolaan Tanaman Jeruk dan Penyakit Huanglongbing di Kabupaten Jember.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordhamaid
dc.subject.keywordhuanglongbingid
dc.subject.keywordjerukid
dc.subject.keywordOPTid
dc.subject.keywordpenyakitid
dc.subject.keywordpetaniid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record