Pengetahuan Sikap dan Tindakan Petani dalam Pengelolaan Tanaman Jeruk dan Penyakit Huanglongbing di Kabupaten Jember.
Abstract
Jeruk merupakan salah satu komoditas holtikultura penting di Indonesia.
Produksi jeruk menempati posisi keempat setelah pisang, mangga, dan nenas.
Kabupaten Jember adalah salah satu daerah untuk pengembangan budidaya jeruk
terbesar di Jawa Timur dan merupakan penyumbang produksi jeruk nasional.
Permasalahan hama dan penyakit merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi produksi jeruk antara lain adalah lalat buah, kutu loncat, penyakit
blendok, tristeza dan huanglongbing (CVPD). Pemerintah telah menyusun
program rehabilitasi sebagai upaya pengembangan budidaya jeruk dan juga
sebagai metode pengelolaan penyakit huanglongbing. Pengetahuan, sikap, dan
tindakan petani dalam pengelolaan tanaman jeruk, hama dan penyakit merupakan
hal yang penting untuk diketahui dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pertimbangan dalam pelaksanaan program rehabilitasi jeruk. Penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh informasi dan menganalisis tingkat pengetahuan,
sikap, dan tindakan petani dalam pengelolaan tanaman jeruk dan penyakit
huanglongbing di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Penelitian dilakukan
pada bulan Maret-Juli 2016 melalui metode wawancara dengan 60 petani di
Kacamatan Semboro dan Umbulsari menggunakan kuesioner terstruktur. Data
hasil survei disajikan secara deskriptif dan dianalisis menggunakan uji χ² test (chisquare)
untuk melihat hubungan antara karakteristik petani dengan pengetahuan,
sikap, dan tindakan petani dalam pengelolaan tanaman jeruk dan penyakit
huanglongbing.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden (40%) memiliki
pengetahuan taraf sedang tentang hama dan penyakit umum tanaman jeruk,
demikian juga dengan pengetahuan tentang penyakit huanglongbing (73.3%
responden). Mayoritas petani (66.7%) memiliki sikap dan tindakan yang
tergolong sedang mengenai pengelolaan hama dan penyakit umum jeruk. Sikap
dan tindakan mayoritas responden (56.7%) dalam pengelolaan penyakit
huanglongbing umumnya tergolong rendah. Hubungan karakteristik responden
menunjukkan bahwa pengetahuan responden terhadap hama dan penyakit
berasosiasi dengan tingkat pendidikan, sedangkan pengetahuan tentang penyakit
huanglongbing berasosiasi dengan usia dan pengalaman petani. Sikap dan
tindakan responden dalam pengelolaan hama dan penyakit umum jeruk
berasosiasi dengan usia petani, sedangkan sikap dan tindakan petani dalam
pengelolaan penyakit huanglongbing berasosiasi dengan tingkat pendidikan dan
pengalaman tani.
Collections
- UT - Plant Protection [2412]