dc.description.abstract | Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit darah protozoa genus
Plasmodium yang menginfeksi sel darah merah. Indonesia merupakan salah satu
daerah endemik penyakit malaria dengan angka kejadian penyakit yang cukup
tinggi (terutama di daerah Indonesia Timur). Masalah yang dihadapi dalam
pengobatan malaria adalah resistensi penyakit terhadap obat malaria yang tersedia
di pasaran. Oleh karena itu, pencarian obat antimalaria yang lebih baik masih
perlu dilakukan. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah memanfaatkan
tanaman yang memiliki khasiat antimalaria sebagai obat, seperti trengguli (Cassia
fistula) dan sinyo nakal (Duranta repens). Strategi lain yang perlu dikembangkan
adalah melakukan rekayasa fitofarmaka dalam bentuk nanopartikel sebagai sistem
pengantar obat dengan menggunakan kitosan.
Tujuan penelitian ini adalah sintesis nanopartikel kitosan ekstrak metanol
daun C. fistula dan buah D. repens sebagai antimalaria dan menentukan IC50
nanopartikel secara in vitro. Pada penelitian ini, ekstrak metanol daun C. fistula
dan buah D. repens sebagai model obat yang disalut menggunakan kitosan.
Nanopartikel ini disintesis menggunakan metode gelasi ionik yang memanfaatkan
natrium tripolifosfat sebagai penaut silang; serta asam oleat dan poloxamer 188
sebagai surfaktan. Pemecahan partikel dan homogenisasi nanopartikel berturutturut
menggunakan metode sonikasi dan sentrifugasi. Penentuan ukuran
nanopartikel dilakukan menggunakan metode Particle Size Analyzer.
Surfaktan adalah salah satu komponen penting yang perlu diperhatikan
dalam proses sintesis nanopartikel, baik dari jenis dan konsentrasi surfaktan,
karena surfaktan dapat mengendalikan ukuran, sifat, dan stabilitas suspensi
nanopartikel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sintesis nanopartikel
menggunakan surfakan poloxamer 188 menghasilkan ukuran nanopartikel yang
lebih kecil dengan distribusi ukuran yang lebih sempit dibandingkan
menggunakan surfaktan asam oleat. Sintesis nanopartikel kitosan ekstrak metanol
daun C. fistula dan buah D. repens menggunakan metode gelasi ionik
menghasilkan partikel dengan ukuran 80-475 nm. IC50 formula BCP dan dan BDP
berturut-turut sebesar 0.004 dan 0.08 μg/mL, yang menunjukkan formula tersebut
berpotensi sebagai antiplasmodium. | id |