View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Forestry
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Forestry
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Konservasi Damar Mata Kucing (Shorea Javanica) Berbasis Masyarakat Di Zona Tradisional Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (22.77Mb)
      Date
      2016
      Author
      Yulizar
      Hikmat, Agus
      Kosmaryandi, Nandi
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Masyarakat sekitar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) memiliki ketergantung terhadap sumberdaya alam berupa getah dari pohon damar mata kucing (S. javanica). Pohon damar tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat setempat sebagai penujang perekonomian dan penambah penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Masyarakat lokal secara turun temurun mengelola pohon damar mata kucing di zona tradisional tersebut. Pemerintah sebagai pengelola belum memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, sehingga menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi potensi damar mata kucing dan luas sebarannya, mengidentifikasi pemanfaatan dan pelestarian, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam mengambil getah damar mata kucing, dan merumuskan konservasi damar mata kucing di zona tradisional dalam kawasan TNBBS di Desa/Pekon Labuhan Mandi Kecamatan Way Krui Kabupaten Pesisir Barat Propinsi Lampung. Penelitian ini tergolong penelitian survei dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi literatur, analisis data di lapangan terkait vegetasi dengan mengunakan metode kombinasi jalur berpetak, kuisioner, dan wawancara. Analisis vegetasi komposisi tingkat pertumbuhan damar pada 50 buah plot yaitu tingkat semai sebanyak 50 individu/hektar, pancang sebanyak 16 individu/hektar, tiang sebanyak 12 individu/hektar, dan pohon sebanyak 36 individu/hektar. Hal ini menunjukan regenerasi damar di zona tradisional TNBBS masih dapat berlangsung dengan adanya jumlah individu tingkat semai/anakan yang lebih banyak dibandingkan individu tingkat pohon. Struktur tegakan kelas umur pohon yang lebih besar dari pada kelas umur tiang disebabkan pohon damar mata kucing tersebut merupakan pohon yang ditanam oleh masyarakat Krui. Potensi getah yang dihasilkan pohon damar di zona tradisional sebanyak 56.88 kg/hektar. Hasil analisis tutupan lahan menggunakan citra satelit Spot 2012 menunjukkan bahwa areal yang ditumbuhi oleh pohon damar mata kucing seluas 446 hektar atau 24 % dari total luas 1845 hektar zona tradisional TNBBS, Pemanfaatan dan pelestarian pohon damar relatif sama antara Pekon Labuhan Mandi dengan Pekon Penengahan. Hal ini dikarenakan pemilik repong yang berada di zona tradisional adalah orang-orang Krui. Perbedaan terlihat pada zona tradisonal tidak dilakukan pembersihan tumbuhan bawah sedangkan di Pekon Labuhan Mandi dilakukan pembersihan tumbuhan bawah. Bentuk upaya pelestarian damar mata kucing yang dilakukan oleh masyarakat Labuhan Mandi yaitu tidak menebang pohon, membuat persemaian, melakukan penyulaman terhadap pohon yang mati atau tumbang, serta menanami lahan yang kosong. Hasil analisis faktor yang paling mempengaruhi masyarakat dalam pengambilan getah damar di sekitar zona tradisional yaitu jumlah pohon yang disadap memiliki nilai loading sebesar 863. Pemanfaatan HHBK tercantum dalam Rencana Pengelolaan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (RPTNBBS) sebagai upaya regulasi. RPTNBBS diberlakukan karena belum terbitnya Permenhut sebagai turunan PP Nomor 28 tahun 2011. RPTNBBS tersebut secara khusus menjabarkan tentang pemugutan getah damar mata kucing (S. javanica) di zona tradisional TNBBS dan secara umum mengatur kegiatan pengelolaan damar oleh masyarakat sekitar hutan terkait tata cara ijin pemungutan HHBK di kawasan konservasi. Pihak Balai Besar TNBBS telah mengeluarkan kebijakan terkait kegiatan pemanfaatan getah damar di zona tradisional dengan cara membentuk kelompok tani hutan atau lembaga koperasi yang diajukan kepada pihak TNBBS oleh masyarakat. pembentukan kelompok atau koperasi bertujuan mempermudah dalam pengawasan dan pembinaan dari pihak pengelola TNBBS. Pembinaan dan pengawasan kepada masyarakat agar pembangunan kehutanan yang lestari dapat dicapai melalui konservasi damar mata kucing berbasis masyarakat di zona tradisional TNBBS. Konservasi damar mata kucing (S. javanica) berbasis masyarakat dapat diartikan sebagai salah satu contoh Pengelolan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat (PSABM) yang ada di sekitar zona tradisional TNBBS Kabupaten Pesisir Krui Propinsi Lampung. Pengelolaan sumberdaya alam dengan melibatkan pengumpul getah damar di zona tradisional sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteran masyarakat setempat sekitar hutan TNBBS. Hal ini merupakan wujud pengelolaan sumberdaya hutan berbasis masyarakat.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88788
      Collections
      • MT - Forestry [1508]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository