Pengaruh Pemberian Produk Galohgor Terhadap Asupan Antioksidan dan Penanda Stres Oksidatif Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
View/ Open
Date
2017Author
Setyaningsih, Sulasyi
Roosita, Katrin
Damayanthi, Evy
Metadata
Show full item recordAbstract
Hiperglikemi kronis pada penderita diabetes melitus tipe 2 akan
meningkatkan terbentuknya radikal bebas. Peningkatan radikal bebas dalam
tubuh yang tidak disertai asupan antioksidan yang cukup akan menimbulkan
stres oksidatif. Galohgor termasuk nutrasetikal yang telah diteliti memiliki
berbagai manfaat kesehatan khususnya bagi penderita DM tipe 2. Galohgor
signifikan menurunkan kadar glukosa darah tikus diabetes (Firdaus et al. 2016).
Galohgor juga secara signifikan dapat meningkatkan antioksidan endogen
Superoksid Dismustase (SOD) dan menurunkan kadar Malondialdehyde (MDA)
plasma tikus (Leatemia 2010). Galohgor mengandung antioksidan alami antara
lain vitamin C, karotenoid, vitamin E, senyawa fenol dan β-karoten (Masruroh
2004; Roosita 2014).
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis efek intervensi produk galohgor
berupa cookies dan minuman instan galohgor terhadap asupan dan aktivitas
antioksidan serta penanda stres oksidatif penderita DM tipe 2. Penelitian ini
menggunakan desain Randomized Controlled Trial (RCT) dengan rancangan
pre-post controlled design yang dilakukan di Bogor, Jawa barat selama 38 hari.
Sebanyak 18 orang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria
inklusi untuk sampel yaitu penderita DM tipe 2 dengan diagnosa dokter, usia 40-
65 tahun, laki-laki atau perempuan yang sudah menopause, mengonsumsi satu
jenis obat DM, tidak menjalani terapi insulin dan bersedia berpartisipasi dalam
penelitian ini dengan mengisi informed consent. Kriteria eksklusi adalah kadar
GDP sebelum intervensi < 126 mg/dl, mengalami obesitas grade II (IMT > 30
kg/m2), dan mengalami komplikasi kronis.
Subjek yang terpilih dikelompokkan menjadi kelompok intervensi dan
kontrol, dengan jumlah masing-masing kelompok 9 orang. Kelompok intervensi
diberikan cookies dan minuman instan mengandung galohgor (masing-masing
produk mengandung 1 gram galohgor/hari/takaran saji), sementara itu kelompok
kontrol diberi cookies dan minuman instan tanpa galohgor yang disediakan oleh
tim penelitian payung Roosita et al. (2016). Subjek diberi cookies dengan
takaran saji 24 gram/hari, sedangkan minuman instan diberikan dengan berat 8
gram/sachet. Produk intervensi yang mengandung 2 gram ektrak galohgor
menyumbang antioksidan Zn sebesar 2.04 mg, flavonoid sebesar 5.52 mg,
betakaroten sebesar 1.10 mg, vitamin C sebesar 2.60 mg, dan vitamin E sebesar
0.06 mg.
Analisis aktivitas antioksidan plasma subjek menggunakan metode 2,2-
diphenyl-1-pycrilhydrazyl (DPPH). Penanda stres oksidatif yang digunakan pada
penelitian ini adalah MDA dengan metode Thiobarbituric Acid Reactive
Substance (TBARSC). Pengolahan data asupan antioksidan menggunakan
software nutrisurvey 2007, database USDA SR28 dan USDA Flavonoid 3.2.
Analisis normalitas data dengan klomogorov smirnov. Uji beda menggunakan
independent t-test dan uji paired t-test. Uji Analisis Kovarian (ANCOVA)
dilakukan untuk menguji pengaruh intervensi dengan menyertakan variabel
kovariat.
Karakteristik subjek yang meliputi jenis kelamin, usia, jenis obat DM,
durasi DM riwayat DM keluarga, dan riwayat merokok tidak berbeda signifikan
antara . Rata-rata indeks masa tubuh (IMT) tidak berbeda nyata antara kelompok
intervensi dengan kelompok kontrol pada sebelum dan setelah intervensi.
Sebelum intervensi, rata-rata IMT kelompok intervensi sebesar 21.5+2.27 kg/m2
dan kelompok kontrol sebesar 23.5+2.43 kg/m2. Setelah intervensi, rata-rata
pada kelompok intervensi sebesar 21.9+1.97 kg/m2 dan kelompok 23.4+2.28
kg/m2. Sebagian besar pada kedua kelompok memiliki status gizi dalam kategori
status gizi normal baik pada sebelum dan setelah intervensi.
Konsumsi pangan sumber antioksidan berupa tahu-tempe, sayuran, buah,
dan teh pada kelompok intervensi dan kontrol sebelum dan selama intervensi
tidak berbeda signifikan. Selama intervensi, asupan antioksidan Zn dan
flavonoid kelompok intervensi meningkat signifikan (p<0.05). Sementara itu,
asupan betakaroten, vitamin C, dan vitamin E kelompok intervensi tidak berbeda
signifikan sebelum dan selama intervensi. Rata-rata asupan antioksidan
betakaroten, vitamin C, vitamin E, Zn dan flavonoid pada kelompok kontrol
tidak berbeda signifikan antara sebelum dan selama intervensi.
Rata-rata selisih perubahan aktivitas antioksidan pada kelompok intervensi
sebesar 4.07 %, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 1.78 %. Tidak
terdapat perbedaan yang nyata rata-rata selisih perubahan status antioksidan
antar kelompok. Kondisi stress oksidatif yang di tandai denga rata-rata selisih
perubahan kadar MDA pada kelompok intervensi -0.56 nmol/ml, sedangkan
pada kelompok kontrol sebesar 7.05 nmol/ml. Terdapat perbedaan yang nyata
rata-rata selisih perubahan kadar MDA plasma antar kelompok dengan koreksi
variabel kovariat (p<0.05). Hasil ini menunjukkan bahwa konsumsi produk
galohgor signifikan menurunkan stress oksidatif yang ditandai dengan kadar
MDA plasma pada penderita DM tipe 2.
Collections
- MT - Human Ecology [2236]