Show simple item record

dc.contributor.advisorSitorus, Santun R P
dc.contributor.advisorSuwandi
dc.contributor.authorRaharjo, Santosa
dc.date.accessioned2018-01-08T06:55:36Z
dc.date.available2018-01-08T06:55:36Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88749
dc.description.abstractPembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang selain bermanfaat sebagai penyedia sumber air bagi sektor pertanian, listrik dan budidaya perikanan, juga mengakibatkan hilangnya lahan sawah seluas 2.000 ha. Pemerintah Kabupaten Sumedang berupaya mencari potensi lahan pengganti untuk sawah sehingga target produksi padi tidak terganggu dan juga untuk menambah lahan baku sawah di Indonesia. Namun dalam implementasinya belum ada arahan rencana dan strategi dalam melaksanakan perluasan sawah baru di Kabupaten Sumedang. Tujuan utama penelitian ini adalah merumuskan arahan rencana dan strategi pengembangan sawah baru di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang. Untuk mencapai hal tersebut maka dirancang tujuan khusus yaitu: (1) Menganalisis ketersediaan dan kesesuaian lahan pengembangan sawah baru; (2) Menganalisis kelayakan dan biaya lingkungan (Environmental Cost) kegiatan pengembangan sawah baru; (3) Menganalisis dukungan kelembagaan petani dalam kegiatan pengembangan sawah baru; (4) Menganalisis arahan rencana pengembangan sawah baru; dan (5) Menganalisis arahan strategi pengembangan sawah baru di Kecamatan Jatigede. Bahan penelitian bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari survei langsung ke lapangan dengan melakukan ground check maupun melalui wawancara. Ground check dimaksudkan untuk pengambilan titik sampel sebagai bahan analisis jenis dan karakteristik tanah, penggunaan lahan dan memperoleh akurasi detail lokasi yang akan dijadikan lokasi pengembangaan sawah baru. Wawancara dilakukan dengan panduan kuesioner untuk analisis strategi pengembangan lahan sawah. Data spasial terdiri dari peta wilayah administrasi Kabupaten Sumedang, peta penggunaan lahan (hasil interpretasi citra SPOT 6, LAPAN akuisisi bulan Mei tahun 2016), peta audit lahan sawah existing Kabupaten Sumedang tahun 2012 yang bersumber dari Kementerian Pertanian skala 1:50.000 (hasil interpretasi citra SPOT 5, Quickbird, Worldview-2, GeoEye dan Ikonos akuisisi tahun 2008 – 2011 skala 1:10.000 dengan titik kontrol GPS serta data survei geodetic dan survei lapangan tahun 2012), peta kawasan hutan, peta jenis tanah, peta jaringan irigasi, peta rupa bumi (RBI) dan peta RTRW kabupaten Sumedang. Analisis ketersediaan lahan dilakukan dengan cara mengolah data spasial dengan metode Sistem Informasi Geografis (SIG). Analisis kesesuaian lahan dilakukan dengan menggunakan metode sistem evaluasi lahan, yaitu dengan mencocokkan (matching) antara karakteristik lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman padi. Analisis kelayakan usaha pengembangan sawah baru menggunakan analisis Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Benefit-Cost Ratio (B/C), sedangkan analisis biaya lingkungan (Environmental Cost) dilakukan dengan cara mengklasifikasikan komponen biaya/anggaran pengembangan sawah baru kemudian disimpulkan apakah alokasi anggaran perluasan sawah sudah memperhatikan masalah lingkungan terkait dengan meningkatnya efek lingkungan yang ditimbulkan akibat aktivitas pencetakan/perluasan lahan sawah. Analisis kelembagaan dilakukan dengan cara mengidentifikasi peran kelembagaan petani dalam mendukung kegiatan pengembangan sawah baru. Analisis arahan rencana dan strategi pengembangan sawah baru dilakukan dengan wawancara responden pakar/ahli dengan metode analisis A’WOT. A’WOT merupakan metode analisis yang menggunakan Analytical Hierarchy Proses (AHP) dan analisis Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT). Berdasaran hasil analisis, terdapat sebanyak 10 (sepuluh) tipe penggunaan lahan di Kecamatan Jatigede. Penggunaan lahan terluas berupa semak belukar 2.400 ha (20,99%). Lahan sawah existing di Kecamatan Jatigede sebesar 1.251 ha dari luas sawah sebelumnya sebesar 1.609 ha yang terdiri dari sawah irigasi semi teknis sebesar 656 ha (52,44%) dan sawah tadah hujan 595 ha (47,56%). Penurunan jumlah lahan sawah salah satunya disebabkan terjadinya penggenangan sebagai dampak pembangunan Waduk Jatigede. Ketersediaan lahan untuk pengembangan sawah baru sebesar 3.419 ha (41,34%) berupa semak belukar, ladang/tegalan dan kebun campur. Kesesuaian lahan untuk pengembangan sawah baru tergolong dalam kelas S1 (sangat sesuai) seluas 1.955 ha (23,64%) dan kelas kesesuaian lahan S2 (cukup sesuai) seluas 1.464 ha (17,70%) dengan faktor penghambat berupa PH, C-Organik dan lereng. Rencana pengembangan sawah di Kecamatan Jatigede seluas 346 ha (4,18%) tersebar di 4 (empat) Desa yaitu Desa Cipicung seluas 54 ha, Desa Ciranggem seluas 94 ha, Desa Cisampih seluas 107 ha dan Desa Karedok seluas 91 ha. Strategi pengembangan sawah baru dilakukan dengan (1) Memaksimalkan bantuan pembiayaan dari pemerintah untuk mempercepat pelaksanaan dan menambah luas lahan dari target yang ditetapkan, (2) Melibatkan tokoh masyarakat untuk mengawal pelaksanaan konstruksi dilapangan, (3) Melakukan survei ketersediaan sumber air dan infrastruktur pendukung lainnya disekitar lokasi yang akan dicetak sawahnya, (4) Memastikan lahan yang akan dicetak menjadi sawah baru tidak overlap dengan pihak lain, (5) Melakukan sosialisasi manfaat jangka panjang dari pengembangan sawah baru dengan adanya bantuan saprodi sampai tahun ke 3 pencetakan sawah, (6) Lahan sawah yang telah selesai dicetak segera diusulkan menjadi lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) dan dimasukan dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kecamatan Jatigede sebagai kawasan pengembangan pertanian.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEnvironmental Sciencesid
dc.subject.ddcSustainable Developmentid
dc.subject.ddcLanduseid
dc.subject.ddcSumedang, Jawa Baratid
dc.titleAnalisis Potensi Lahan, Arahan Rencana dan Strategi Pengembangan Sawah Baru Berkelanjutan di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordarahan rencanaid
dc.subject.keywordbiaya lingkunganid
dc.subject.keywordkelembagaan petaniid
dc.subject.keywordkesesuaian lahanid
dc.subject.keywordketersediaan lahanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record