Show simple item record

dc.contributor.advisorWahyuni, Ekawati Sri
dc.contributor.advisorSumarti, Titik
dc.contributor.authorPradipta, Novitha Syari Dhevi
dc.date.accessioned2018-01-08T06:51:45Z
dc.date.available2018-01-08T06:51:45Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88734
dc.description.abstractPenelitian ini dilatarbelakangi oleh praktik pernikahan remaja perempuan yang mengalami peningkatan secara terus menerus di wilayah pedesaan Indonesia. Praktik pernikahan remaja perempuan umumnya dikaitkan dengan tradisi atau kebiasaan masyarakat dan faktor ekonomi. Namun di sisi yang lain praktik pernikahan remaja perempuan juga tidak jarang terjadi lantaran faktor keinginan individu. Terkait hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah berupaya menjelaskan praktik pernikahan remaja perempuan dari sudut pandang struktur dan agensi. Tujuan penelitian tersebut dijabarkan dalam empat hal. Pertama, mendeskripsikan secara komprehensif realitas sosial-demografi praktik pernikahan remaja perempuan di pedesaan Kabupaten Bogor. Kedua, mengidentifikasi struktur dalam praktik pernikahan remaja perempuan dalam level keluarga, level masyarakat dan level negara. Ketiga, mengidentifikasi agen beserta tindakannya dalam praktik pernikahan remaja perempuan. Keempat, menganalisis relasi antara struktur dan agensi dalam praktik pernikahan remaja perempuan. Penelitian ini berupaya mengkaji praktik pernikahan remaja perempuan melalui sudut pandang strukturasi. Penelitian ini dilakukan di salah satu pedesaan Kabupaten Bogor yaitu Desa Gunungsindur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan sebagai baseline data dengan responden sebanyak 48 remaja perempuan usia 16 sampai 21 yang menikah pada usia 13 sampai 20 tahun yang ditentukan secara purposive. Sementara pendekatan kualitatif digunakan untuk menafsirkan makna tindakan dan perilaku subjek penelitian. Selain remaja perempuan usia 16 sampai 20 yang telah menikah, subjek penelitian lainnya adalah orang tua, saudara, pasangan, amil, petugas KUA, petugas kantor desa, guru, kelompok teman sebaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernikahan remaja perempuan di Desa Gunungsindur merupakan kolaborasi antara struktur dan agensi. Seiring berjalannya waktu tindakan menikah di usia remaja maupun tindakan yang memungkinkan hal tersebut terjadi dipengaruhi oleh struktur maupun agensi yang dilakukan terus-menerus kemudian menjadi praktik sosial. Praktik sosial menikah di usia remaja kemudian diikuti oleh remaja perempuan lain sehingga praktik ini menjadi kebiasaan atau tradisi di masyarakat Desa Gunungsindur. Dalam konteks ini terdapat agen yang bertindak karena dipengaruhi oleh struktur seperti ayah, ibu, staf kantor desa, amil, guru, teman sebaya, dan petugas KUA. Agen tersebut mengikuti struktur yang memungkinkan praktik pernikahan remaja perempuan terjadi. Sementara remaja perempuan bertindak berdasarkan agensinya, remaja perempuan atas inisiatifnya sendiri memutuskan untuk menikah. Namun agensi remaja perempuan ini justru mempertahankan kondisi yang ada yaitu melanggengkan praktik sosial menikah di usia remaja pada perempuan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcRural sociologyid
dc.subject.ddcWomen marriageid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleStrukturasi Pelanggengan Praktik Pernikahan Remaja Perempuan (Studi Kasus Desa Gunungsindur, Jawa Barat).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordagenid
dc.subject.keywordagensiid
dc.subject.keywordpraktik sosialid
dc.subject.keywordstrukturid
dc.subject.keywordtindakanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record