Show simple item record

dc.contributor.advisorYulianda, Fredinan
dc.contributor.advisorAdisusanto, Handoko
dc.contributor.authorWabang, Imanuel Lamma
dc.date.accessioned2018-01-08T06:38:47Z
dc.date.available2018-01-08T06:38:47Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88703
dc.description.abstractEkowisata bahari merupakan salah satu bentuk pemanfaatan kawasan konservasi laut. Suaka Alam Perairan Selat Pantar dan laut sekitarnya merupakan salah satu kawasan konservasi laut yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 35/KEPMEN-KP/2015 tentang Kawasan Konservasi Perairan Selat Pantar dan laut sekitarnya di Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur. Keputusan Menteri ini sebagai tindaklanjut dari Peraturan Bupati Nomor 06 Tahun 2009 tentang Pencadangan Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Alor. Suaka Alam Perairan Selat Pantar memiliki zona pemanfaatan pariwisata yang cukup besar untuk pengembangan kawasan ekowisata bahari. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis kesesuaian Suaka Alam Perairan Selat Pantar untuk pengembangan ekowisata bahari. (2) Menganalisis daya dukung (carryng capacity), (3) Untuk menentukan strategi kebijakan dalam pengembangan ekowisata bahari kategori snorkeling, selam dan pantai di kawasan Suaka Alam Perairan Selat Pantar. Hasil pengamatan kondisi tutupan komunitas karang pada lokasi penelitian dengan menggunakan Line Intersept Transect (LIT) pada kedalaman 3 meter berkisar antara 32.98%-69.67%, dengan persentase tutupan komunitas karang terendah di kawasan Reta sebesar 32.98% sedangkan yang tertinggi di kawasan Pulau Buaya 2 sebesar 69.67%. Pada kedalaman 10 meter tutupan komunitas karang berkisar 32.70%-76.82% dengan persentase terendah di kawasan Sebanjar dengan kisaran sebesar 32.70% sedangkan yang tertinggi di kawasan Munaseli dengan kisaran sebesar 76.96%. Hasil analisis kesesesuaian wisata menunjukan bahwa secara umum Suaka Alam Perairan Selat Pantar sangat sesuai untuk pengembangan ekowisata bahari kategori wisata snorkeling, wisata selam dan wisata pantai. Luas kawasan yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekowisata bahari kategori wisata selam yakni 105 674 m2 (10.56 ha), kategori wisata snorkeling sebesar 94 169 m2 (9.41 ha) dan wisata pantai seluas 4599 meter. Kawasan Suaka Alam Perairan Selat Pantar memiliki nilai Daya Dukung yang sangat tinggi. Untuk masing-masing jenis wisata diperoleh 377 orang/hari untuk wisata snorkeling, wisata selam diperoleh sebanyak 423 orang/hari dan 184 orang/hari untuk wisata pantai. Berdasarkan analisis A’WOT, dihasilkan beberapa rencana strategi kebijakan sebagai prioritas dalam pengembangan ekowisata di kawasan Suaka Alam Perairan Selat Pantar dan laut sekitarnya sebagai berikut : 1). Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pariwisata; 2). Cluster wilayah pengembangan pariwisata; 3). Pengembangan obyek wisata unggulan dan produk wisata; 4). Peningkatan akses transportasi infrastruktur sarana dan prasarana; 5). Peningkatan kerjasama antar stakeholder; 6). Peningkatan promosi wisata bahari.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcCoastal Resourcesid
dc.subject.ddcEcotourismid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcNTTid
dc.titleStrategi Pengembangan Ekowisata Bahari di Suaka Alam Perairan Selat Pantar Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordSelat Pantarid
dc.subject.keyworddaya dukungid
dc.subject.keywordekowisata bahariid
dc.subject.keywordA’WOTid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record