Show simple item record

dc.contributor.advisorZamani, Neviaty Putri
dc.contributor.advisorSoedirman, Dedi
dc.contributor.authorAyhuan, Hendrik Victor
dc.date.accessioned2018-01-08T06:37:38Z
dc.date.available2018-01-08T06:37:38Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88699
dc.description.abstractMakroalga di perairan Manokwari memiliki keanekaragaman spesis yang tinggi, namun organisme ini sangat rentan terhadap perubahan kondisi lingkungan baik tekanan alami seperti angin, gelombang, arus, musim dan kondisi lingkungan lainnya menjadi pemicu perubahan habitat makroalga. Tekanan antropogenik seperti limbah domestik, buangan sampah padat, aktivitas masyarakat perkotaan, frekuensi transport kapal di daerah teluk doreri, kegiatan pembangunan tata kota dan aktivitas masyarakat di perairan Manokwari cenderung mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan keanekaragaman spesis makroalga. Di samping itu permasalahan yang muncul adalah pemanfaatan eksploitasi makroalga yang mengancam keberadaan dan kelestariannya, hal tersebut yang melatar belakangi studi ini. Tujuan Penelitian ini adalah (1) Mengkaji komposisi dan jumlah jenis makroalga di perairan intertidal Manokwari, (2) Mengkaji struktur komunitas makroalga yang tersebar di daerah intertidal perairan Manokwari dan (3) Menganalisis hubungan interaksi makroalga dengan lingkungan fisik – kimia perairan Manokwari. Penelitian pengambilan data di lapangan pada bulan Juni 2011 sampai September 2011 (periode musim timur) di 5 lokasi penelitian yaitu: pantai Arfai (stasiun 1), pantai Rendani (stasiun 2), pantai Pasir Putih (Stasiun 3) yang merupakan Teluk Doreri bagian dalam (mainland) dan Pesisir pulau Mansinam (stasiun 4), pesisir pulau Lemon (stasiun 5) yang merupakan Teluk Doreri bagian luar (outland). Posisi lokasi pengambilan sampel menggunakan GPS tipe Garmin XL12 kemudian di plotkan ke dalam peta. Data peta penelitian berdasarkan citra Google earth tahun 2014 dengan pengolahan menggunakan software ArcGis 10.0. Metode pengambilan sampel makroalga menggunakan metode garis transek (line transect) dengan teknik sampling kuadran di letakkan tegak lurus terhadap garis pantai. Pengamatan morfologi eksternal dan identifikasi makroalga berdasarkan bentuk thallus, holdfast, stipe, blade dan karakter percabangan secara langsung mengacu pada beberapa buku identifikasi. Pengukuran parameter lingkungan fisik-kimia dan analisis substrat di lakukan secara in situ dan ex situ di lapangan dan laboratorium. Analisis data terhadap kepadatan jenis, persen penutupan, indeks struktur komunitas menggunakan program exel 2010. Pengkajian hubungan interaksi lingkungan fisik - kimia dan substrat antar stasiun menggunakan prinsip komponen analisis (PCA) sedangkan untuk mengkaji keterkaitan antara interaksi populasi makroalga dengan karakter fisik - kimia dan substrat antar stasiun pengamatan menggunakan analisis faktorial koresponden (CA). Kedua analisis ini di integrasikan dalam perangkat lunak Soft Ware XLSTAT versi 2015.5.03. Hasil penelitian berdasarkan identifikasi di temukan 28 spesies makroalga yang di klasifikasikan ke dalam 3 divisi, 3 kelas, 11 ordo, 16 famili, dan 19 genus. Keseluruhan spesies alga di kelompokkan dalam 3 divisi utama yaitu alga hijau (Chlorophyta) 14 spesies, alga merah (Rhodophyta) 8 spesies dan alga coklat (Phaeophyta) 6 spesies. Arfai (stasiun 1) di temukan 9 spesies alga hijau, 5 spesies alga merah dan 2 spesies alga coklat. Rendani (stasiun 2) di temukan 6 spesies alga hijau, 6 spesies alga merah dan 2 spesies alga coklat. Pasir Putih (stasiun 3) di temukan 7 spesies alga hijau, 6 spesies alga merah dan 2 spesies alga coklat, sedangkan pada lokasi pulau Mansinam (stasiun 4) di temukan 11 spesies alga hijau, 6 spesies alga merah dan 4 spesies alga coklat. Pulau Lemon (stasiun 5) di temukan 11 spesies alga hijau, 6 spesies alga merah dan 4 spesies alga coklat. Analisis kepadatan jenis dan persen penutupan jenis makroalga di daerah outland (lokasi Mansinam dan Lemon) lebih tinggi di bandingkan dengan daerah mainland (lokasi Arfai, Rendani dan Pasir Putih) hal ini berkaitan dengan kondisi fisik abiotiknya seperti tipe substrat, kecerahan, sirkulasi kecepatan arus di kaitkan dengan nutrien, adaptasi makroalga dengan lingkungan itu sendiri dan buangan limbah antropogenik di daerah penelitian. Nilai pengukuran parameter fisik - kimia pada kolom air umumnya masih berada pada kisaran yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan makroalga, tetapi lokasi yang lebih baik di daerah outland di bandingkan dengan mainland. Analisis sedimen di temukan 2 tipe tekstur sedimen yaitu pasir untuk daerah outland lokasi Mansinam dan Lemon (sedimen carbonat) sedangkan pasir berlempung untuk daerah mainland lokasi Arfai, Rendani dan Pasir Putih (sedimen terrigenous berasal dari daratan). Hasil analisis indeks struktur komunitas makroalga daerah outland lokasi Mansinam dan Lemon memiliki indeks keanekaragaman lebih tinggi di bandingkan dengan daerah mainland lokasi Rendani, Pasir Putih dan Arfai. Indeks keseragaman di 5 lokasi penelitian daerah mainland dan outland mendekati 1 di mana populasi individu makroalga tiap jenis menyebar merata dan tidak ada makroalga yang dominan, sedangkan untuk indeks dominansi mendekati 0 di mana komunitas makroalga penyusunnya berada dalam keadaan stabil. Berdasarkan hasil analisis PCA terlihat adanya sebaran hubungan korelasi variabel lingkungan dengan tiga kelompok lokasi yang terbentuk. Kelompok pertama lokasi Mansinam Lemon atau pembentukkan sumbu I negatif yang di cirikan dengan salinitas, kecerahan, pH, suhu, kecepatan arus dan pasir yang tinggi. Kelompok kedua lokasi Arfai atau pembentukkan sumbu II positif yang di cirikan dengan kedalaman, DO dan pembentukkan sumbu II negatif yang di wakili oleh liat yang tinggi. Kelompok ketiga lokasi Rendani Pasir Putih atau pembentukkan sumbu I positif yang di cirikan dengan kekeruhan, debu, orthofosfat dan nitrat yang tinggi. Berdasarkan hasil analisis CA menunjukkan kelompok pertama lokasi Mansinam Lemon terlihat adanya keterkaitan hubungan asosiasi yang erat antara 23 jenis makroalga dengan 6 parameter lingkungan yaitu salinitas, kecerahan , pH, suhu, kecepatan arus dan pasir yang tinggi. Kelompok kedua lokasi Arfai di cirikan oleh kehadiran 16 spesis makroalga dengan 3 parameter lingkungan yaitu kedalaman, DO dan liat yang tinggi. Kelompok ketiga lokasi Rendani Pasir Putih di cirikan oleh kehadiran 19 spesis makroalga dengan 4 parameter lingkungan yaitu kekeruhan, debu, orthofosfat dan nitrat yang tinggi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine scienceid
dc.subject.ddcAlgaeid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcManokwari-Papua Baratid
dc.titleStudi Analisis Interaksi Makroalga Dengan Parameter Lingkungan Di Perairan Manokwari Papua Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordIntertidalid
dc.subject.keywordinteraksi makroalgaid
dc.subject.keywordManokwariid
dc.subject.keywordstruktur komunitasid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record