Show simple item record

dc.contributor.advisorBasuni, Sambas
dc.contributor.advisorSunarminto, Tutut
dc.contributor.authorSalmiatin, Siti
dc.date.accessioned2018-01-08T06:05:31Z
dc.date.available2018-01-08T06:05:31Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88641
dc.description.abstractSampai saat ini pengembangan wisata untuk kegiatan ekowisata di Indonesia khususnya di Kawasan Konservasi terus ditingkatkan, selain merupakan pendekatan strategi pengelolaan kawasan konservasi juga sebagai salah satu instrumen mendorong dan meningkatkan pemanfaatan potensi dan mengenalkan keunggulan alamnya menjadi tujuan wisata yang menarik. Namun hingga kini pengembangan wisata untuk kegiatan ekowisata khususnya di Kawasan Konservasi belum merata diimplementasikan di seluruh Kawasan konservasi di Indonesia. Salah satu Taman Nasional yang memiliki potensi yang tinggi namun belum di upayakan pengembangan wisata secara optimal untuk kegiatan ekowisata adalah Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan objek wisata dan menilai potensi wisata yang terdapat di TNRAW (2) menjelaskan pola permintaan wisata di TNRAW (3) merumuskan arah pengembangan ekowisata di TNRAW. Data yang dikumpulkan meliputi potensi objek wisata dan pengunjung TNRAW. Analisis yang dilakukan dengan mengggunakan metode Avenzora (2008) dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa objek wisata berupa Anggrek (Phalaenopsis amboinensis), Julang Sulawesi (Ryticeros Cassidix) dan Bukit modus memiliki daya tarik wisata yang tinggi sehingga potensial untuk dikembangkan sebagai objek utama ekowisata. Permintaan wisata menunjukkan bahwa (1) sebagian besar pengunjung adalah laki-laki dengan usia remaja (15-23 tahun), dominan berasal dari kabupaten Konawe Selatan dengan pendidikan dominan SMA dan pekerjaan sebagai pegawai Swasta (2) motivasi pengunjung terutama Jelajah bukit modus (3) persepsi pengunjung terhadap objek wisata bahwa bukit modus dan muara lanowulu memiliki kondisi yang memuaskan untuk dikunjungi sementara berfoto merupakan kegiatan pertama yang dilakukan dan memuaskan serta disenangi ketika berada di lokasi objek yang dikunjugi. Sedangkan persepsi pengunjung terhadap kualitas pelayanan bahwa unsur responsive merupakan pelayanan yang dianggap cukup baik, sementara pada fasilitas wisata bahwa fasilitas yang dianggap cukup tersedia dan baik kondisinya adalah fasilitas penunjang. Arah pengembangan ekowisata di TNRAW antara lain diversifikasi produk wisata, peningkatan promosi, serta pelayanan dan fasilitas yang diberikan hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengunjung, peningkatan profesionalitas SDM (Sumber Daya Manusia).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEnvironmental sciencesid
dc.subject.ddcEnvironment societyid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcKonawe Selatan, Sulawesi Tenggaraid
dc.titleTututid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPengembangan wisataid
dc.subject.keywordpotensi objek wisataid
dc.subject.keywordpermintaan wisataid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record